GRMA Provinsi Aceh Menolak Pemilu 2024 Secara Tertutup

Barsela24news.com


ACEH SELATAN- Generasi Rakyat Muda Aceh (GRMA) Provinsi Aceh berpendapat sistem proporsional tertutup menjadi bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi kalau diterapkan kembali dalam Pemilihan Umum 2024.

Ketua GRMA Provinsi Aceh Safril melalui Sekjen Suliadi mengatakan, pilih partai bukan caleg (sistem proporsional tertutup) adalah gerbong broker koruptor. Ini tidak bisa dibiarkan, hal seperti ini akan menambah potensi koruptor dalam pemilihan Anggota legeslatif, dan akan menciptakan suasana legeslatif menjadi transaksional.

Suliadi Selaku sekjen GRMA secara tegas menolak adanya sistem proporsional tertutup, karena pemilihan anggota legislatif seperti ini sama dengan memilih barang dalam karung yg kita tidak tau apa isi di dlm karung tersebut.

"Kita tidak tahu karakter serta tujuannya menjadi anggota legislatif, dan akan sangat memungkinkan yang punya uang akan membeli kursi parlemen melalui partai dan ini sangat kacau," katanya via whatsapp kepada Barsela24news.com. Selasa 23 Mei 2023.

Selanjutnya, kita membayangkan bila pemilihan anggota legislatif seperti itu (proporsional tertutup), kita gak akan tahu siapa saja yang akan jadi anggota legislatif, siapa yang memimpin parlemen atau ketua DPR dan tidak tahu apakah anggota legislatif yang dihasilkan melalui sistem proporsional tertutup ini berkualitas atau tidak. 

Bisa jadi hanya karena dekat dengan pimpinan partai dan punya uang mereka dengan mudah bisa menjadi anggota legislatif, kan potensi KKN nya lebih tinggi, jadi sistem proporsional tertutup ini sangat banyak cacatnya. Sambungnya

Menurutnya, Proporsional tertutup tentu juga memiliki nilai positif, dan nilai positif ini banyak didapatkan oleh partai, bukan masyarakat dan begitu juga sebaliknya banyak nilai negatif tentu nilai negatif nya ini berimbas kepada masyarakat.

"Kita bisa dengan mudah membayangkan bila seorang anak buah partai atau donatur dan kolega masuk ke kursi parlemen berkat prolehan suara dari partai akan dengan mudah meremote anggota legislatif sesuai dengan keinginan pimpinan partai dan kalo melenceng atau membelot bisa dengan mudah di PAW. Jelasnya

Ia menambahkan, Kami mengajak seluruh masyarakat yang peduli terhadap bangsa ini agar menolak pemilihan anggota legislatif sistem proporsional tertutup, ini sistem sangat berbahaya bila diterapkan karena peraturan dihasilkan oleh legeslatif dan tentu bila begini peraturan atau undang-undang yang dibuat akan tidak memihak pada masyarakat. 

"Dan yang kena imbas nya juga masyarakat, mari semua seluruh masyarakat untuk menolak pemilihan anggota legislatif dengan sistem proporsional tertutup."Pungkasnya.(**)
Tags