Karawang - Kabupaten Karawang selain bertahan sebagai lumbung beras nasional, kini bersalin rupa menjadi Kota Pendidikan dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka. Salah satunya adalah Universitas Buana Perjuangan (UBP) yang menjadi lokasi Dukcapil Goes to Campus di kota industri ini.
Kegiatan Goes to Campus merupakan kegiatan jemput bola pelayanan Adminduk yang berfokus aktivasi aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau KTP Digital. Berlangsung selama 3 hari mulai hari Senin (15/5/2023) hingga Rabu (17/5/2023), bertempat di kampus UBP Jl. HS.Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jabar.
Menurut Direktur Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Handayani Ningrum, kegiatan Dukcapil Goes to Campus kali ini merupakan inisiatif dari pihak Rektorat UBP. "Pihak Kampus UBP memohon kepada Ditjen Dukcapil untuk diadakannya kegiatan ini. Hal tersebut didasarkan pada semangat civitas akademika UBP untuk lebih memberi manfaat lebih, tidak saja di lingkungan kampus, namun juga masyarakat luas utamanya sekeliling kampus, dan juga keluarga mahasiswa," kata Direktur Dafdukcapil Handayani Ningrum di sela membacakan sambutan Dirjen Dukcapil dalam seremoni pembukaan Dukcapil Goes to Campus di UBP, Senin (15/5/2023).
Dirjen Teguh Setyabudi sendiri dalam sambutan yang dibacakan Ningrum menyatakan, di UBP merupakan kegiatan Dukcapil Goes to Campus yang keempat sejak ia menjabat sebagai Dirjen Dukcapil. "Sebelumnya pelaksanaan kegiatan Dukcapil Goes to Campus dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Telkom University Bandung, Universitas Gunadarma Depok dan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Jumlah IKD yang berhasil diterbitkan sebanyak 25.747 pemohon," kata Dirjen Teguh.
Untuk tahun ini target penerbitan IKD secara nasional sebesar 25 persen dari jumlah perekaman KTP-el atau sekitar 50 juta penduduk. Untuk mengejar target tersebut Ditjen Dukcapil selalu mengimbau Disdukcapil Daerah untuk rutin melakukan kegiatan jemput bola ke titik-titik keramaian seperti kegiatan Dukcapil Goes to Campus yang saat ini dilaksanakan di Kampus UBP.
"Selain itu lakukan sosialisasi secara masif ke penduduk baik itu melalui pemberitaan secara online, broadcast di radio, atau pemasangan banner di tempat keramaian tentang pentingnya IKD," kata Dirjen Teguh melalui Direktur Handayani Ningrum.
Acara ini dihadiri pula oleh Sesditjen Dukcapil Hani Syopiar Rustam, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Rektor UBP Dr. Dedi Mulyadi dan jajaran, para dosen dan mahasiswa, Plt. Kadisdukcapil Prov. Jabar dan Kadis Dukcapil se-Jawa Barat.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyambut hangat kerja sama pemerintah dan perguruan tinggi dalam wujud pelayanan jemput bola membantu aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) bagi warga kampus UBP yang dihelat Ditjen Dukcapil Kemendagri serta didukung sejumlah Dinas Dukcapil di Jawa Barat itu.
"Pelayanan adminduk terutama mengaktivasi KTP digital menjadi awal untuk mengatasi persoalan pelayanan publik penting seperti sektor pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial khususnya di Kabupaten Karawang. In tugas yang sangat mulia," kata Bupati Cellica Nurrachadiana.
Rektor UBP Dr. H. Dedi Mulyadi juga menyatakan identitas digital mendorong supaya negara terus bertumbuh maju. "IKD tidak hanya memindahkan dokumen kependudukan seperti KK, akta lahir, dan sebagainya ke dalam gadget, tetapi akan terus bertransformasi menuju pelayanan administrasi kependudukan digital. UBP bangga menjadi bagian ekosistemnya," kata Rektor Dedi Mulyadi.
Sedangkan dalam paparannya Sesditjen Dukcapl Hani Syopiar Rustam menjelaskan output layanan Dukcapil ada 24 dokumen kependudukan yang diperoleh masyarakat sejak dari lahir hingga meninggal dunia. "Pelayanan dokumen kependudukan Dukcapil tidak berbayar alias gratis. Kalo ada pungutan liar tolong beritahu kami, Kadis Dukcapil bisa dicabut SK-nya oleh Mendagri," kata Sesditjen Hani.
Menurut pria asal Sumsel ini, IKD sekarang masih dalam tahap cikal bakal menuju pelayanan Dukcapil digital online dalam genggaman. "Diawali dengan layanan akta kelahiran online yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi di Seoul Korea Selatan, ke depan dengan IKD kita bakal terkoneksi dan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan, pendidikan, pelayanan sosial, perbankan, pajak, payment gateway, dan masih banyak lainnya. Semuanya dilakukan melalui handphone dalam genggaman tangan," jelas Hani.
Dia berharap dengan pemaparan singkat dari Ditjen Dukcapil para hadirin bisa lebih memahami apa dan bagaimana program IKD ini secara lebih jelas.
Pelayanan aktivasi IKD berlangsung sejak pagi hari yang dibagi pada 5 titik di lingkungan kampus, dengan dilayani petugas dari Ditjen Dukcapil, Disdukcapil Provinsi Jabar, Disdukcapil Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi dan Disdukcapil Kabupaten Purwakarta.
Adapun hasil layanan aktivasi IKD pada hari pertama berjumlah 621 pemohon. "Kami terus mengusahakan hari berikutnya lebih fokus lagi sehingga target 5.000 dapat tercapai," kata Direktur Dafdukcapil Handayani Ningrum. Dukcapil***