Kecawa Atas Pemutusan Air PDAM, Pedagang Pasar Inpres Tapaktuan: Kita Selalu Bayar Iuran

Barsela24news.com


Aceh Selatan - Para pedagang pasar Inpres Tapaktuan sangat kecewa terhadap sikap Oknum pengelola pasar Inpres Tapaktuan, Pasalnya mesti mereka sudah membayar iuran tiap hari ke Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Aceh Selatan, mereka tetap saja kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Sangking sulitnya mendapat air bersih, para pedagang sampai harus rela menggunakan air sisa mencuci ikan yang sudah kotor untuk kembali digunakan. 

Hal itu sudah berlangsung beberapa hari ini sejak PDAM memutus air di Pasar Inpres karena menunggak pembayaran air selama satu bulan. 

Hasil konfirmasi Awak Media dengan Direktur PDAM, tapak tuan, Lian Azwin. SE, melalui Staf sumber mata Air, wilayah kampung hilir, M. Jajuli Minggu 17/6/2023.
Mengatakan, "kalau pemutusan air PDAM di kawasan pasar ikan itu, bukan karena tunggakan rekening saja, tapi Atas permintaan dari pengelola pasar ikan tersebut yaitu ibuk epi, langsung datang ke kantor agar air PDAM, di bagian pasar ikan harus di putuskan secepatnya, karena Dinas tidak punya anggaran untuk membayar," jelasnya.

Sementara itu, Rahmat, sebagai seorang pedagang ikan dirinya mengaku sangat kecewa atas kejadian ini, mengingat pihaknya selalu membayar iuran ke dinas terkait. Kok malah para pedagang tidak diprioritaskan kebutuhannya.

"Kami sudah sangat resah dan kecewa karena mendapatkan air saja susah padahal kita bayar iuran setiap harinya ke dinas terkait, malah kejadian seperti ini," katanya, 

Sebagian pedagang bahkan harus membeli air galon dengan harga yang lebih mahal atau membawa air dari rumah. 

Padahal air bersih sangat dibutuhkan bagi para pedagang khususnya pedagang ikan, ayam dan bumbu dapur.

"Sudah beberapa hari ini air mati tidak jalan karena di putus PDAM. Padahal kami butuh air bersih apalagi yang jualan ikan, ayam dan bumbu kan mesti bersih," kata pedagang yang tidak mau disebutkan namanya. 

Karena itu pedagang di Pasar Inpres tersebut heran mengapa air yang menjadi kebutuhan dasar pedangan malah diputus, padahal mereka membayar iuran setiap Hari . Kemanakah uang iuran itu mengalir?. (Tini)