Murid Abuya Syech H Amran Waly Al-Khalidi pada saat peresmian Gapura Tauhid Syufi Syekh Hamzah Fansuri di Kota Subulussalam (Foto: Juliadi) |
SUBULUSSALAM, - Murid Abuya Syech H. Amran Waly Al-Khalidi merasa keberatan dengan adanya komentar di salah satu gerup WhatsApp
Bermula dengan adanya kiriman link web pemberitaan dari media Detik.com berjudul "Anwar Abbas Minta Polisi Tangkap MPTT-I Karena Ajarkan Muhammad itu Allah" kian meluas ke Media Sosial (Medsos) khususnya ke grup-grup WhatsApp.
Menanggapi komentar di grup WhatsApp ICMI Kota Subulussalam itu, Murid Abuya Syech H. Amran Waly Al-Khalidi yang bergabung di MPTT-I Kota Subulussalam ini sangat menyesalkan sekali dengan adanya komentar oknum masyarakat tersebut.
Diketahui, berdasarkan profil WhatsApp nya, yang berkomentar tersebut, diduga Ketua Partai Gerindra Kota Subulussalam, yang mengatakan "Enggo Keca macik Bena na Pucuk Pasti Layu Ketua" (Kalau Pangkalnya Sudah Busuk, Pucuknya Pasti Layu Ketua)
"Kami sangat keberatan dengan komentar salah satu pengurus di grup WhatsApp ICMI Kota Subulussalam, yang dinilai Sangat tidak mencerminkan ke intelektualannya selaku ketua partai," Samapi, Heri Mulyadi, murid Abuya Syech H. Amran Waly Al-Khalidi, Jumat, (9/06/23).
Komentar nya itu, lanjut Heri, diduga secara langsung melecehkan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf - Indonesia (MPTT-I). Disini, Heri Mulyadi, meminta agar segera minta maaf atas komentar nya tersebut.
Tidak hanya itu, Heri pun meminta ketua DPP partai Gerindra agar memecat secara tidak hormat Ketua Partai Gerindra Kota Subulussalam, karena dengan komentar nya di grup WhatsApp diduga melecehkan MPTT-I.
Hal yang senada disampaikan Ridwan Husein, meminta agar Ketua Partai Gerindra Kota Subulussalam segera meminta maaf kepada pengurus MPTT-I khususnya Kota Subulussalam.
"Pintu maaf kami terbuka lebar, kami meminta saudara Rasumin segera meminta maaf kepada pengurus MPTT-I. Apa yang salah dengan kami di bawah payung MPTT-I sehingga saudara berkomentar demikian," katanya
Disamping itu, Sabirin Hutabarat, juga mengatakan. Sebagai orang yang berpendidikan, terlebih lagi Ketua Partai, kalau ngomong itu ngaca dulu, karena mulut mu adalah harimau.
Dari pernyataan Rasumin tersebut, masih kata Sabirin, diduga kuat sangat memprovokasi persatuan kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
"Kami berharap agar saudara Rasumin meminta maaf dan segera lah bertaubat. Sebab Abuya tidak pernah menuhankan Muhammad. Kita yang masih dangkal ilmu agama ini jangan hanya sekedar berkomentar saja," jelas, Sabirin. (Juliadi)