Sumbawa Barat, NTB – Pembangunan bandara khusus di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan tuntas November ini.
Kehadiran bandar itu diyakini akan membawa dampak positif bagi pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat, khususnya pengembangan sektor pariwisata.
Harapan itu disampaikan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, H.M.Musyafirin akhir pekan lalu disela-sela membuka kegiatan Festival Ballona Desa Kertasari, Kecamatan Taliwang.
Menurut bupati, salah satu kendala pengembangan sektor pariwisata adalah rentang kendali yang cukup jauh dan akses transportasi. Minimnya fasilitas pendukung menjadikan upaya pengembangan sektor potensial pengganti tambang ini terkendala.
‘’Lewat darat itu terlalu lama dan juga menyulitkan wisatawan datang ke Sumbawa Barat. Adanya bandar ini bisa mempermudah akses wisatawan ke sini,’’ harapnya Selasa (25/7/2023).
Sektor Pariwisata digadang-gadang menjadi calon potensial pengganti sektor pertambangan.
Pemerintah secara perlahan mulai merubah pola pengembangan sektor pariwisata. Jika sebelumnya lebih banyak fokus pada promosi, kali ini pemerintah lebih mengutamakan perbaikan infrastruktur, baik itu penataan objek wisata hingga akses berupa jalur tranportasi ditingkatkan.
‘’Promosi sudah kita lakukan kemana-mana tapi tak juga banyak membantu pengembangan sektor wisata kita. Kita evaluasi, ternyata kendala utamanya soal akses,’’ urainya.
Bandara khusus itu saat ini sedang dibangun PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Beroperasinya bandara ini akan memperpendek rentang kendali menuju Sumbawa Barat.
‘’Bandara itu menjadi solusi terbaik. Aksesnya akan lebih mudah, dan orang-orang akan nyaman mengunjungi Sumbawa Barat,’’ tandasnya.
Kabupaten Sumbawa Barat termasuk salah satu kabupaten dengan potensi pariwisata cukup besar. Berada dekat dengan Pulau Bali, Lombok dan Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadikan Sumbawa Barat berada posisi yang sangat strategis. Wisatawan bisa menjadikan Sumbawa Barat sebagai alternatif sebelum mengunjungi daerah lain.
‘’Percuma promosi tanpa memperpendek jarak tempuh. Kalau akses udara ini sudah ada, daerah kita akan ramai,’’ urainya.
Bandara Kiantar sendiri ditargetkan akan tuntas November mendatang. Saat ini, konstruksi di lapangan masih terus berlansung.
‘’Informasi yang kita terima, November nanti ditargetkan selesai dan sudah bisa digunakan,’’ paparnya.
Selain itu, pemerintah juga terus berupaya memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Ada empat jalan, istilah khusus bupati KSB dua periode ini untuk mengambarkan program pembangunan yang sedang dibangun, pertama jalan tanah (jalan raya) jalan air (fasilitas air bersih) jalan api (listrik) dan jalan udara (sinyal atau jaringan telekomunikasi).
‘’Jalan yang kita ingin bangun lagi adalah jalan pikiran masyarakat,’’ katanya lagi.
Pola pikir, mental dan tingkat kedisiplinan masyarakat juga menjadi prioritas yang sedang dibangun pemerintah.
‘’Kalau jalan pikiran kita sudah sejalan, pembangunan akan lebih mudah,’’ tutupnya.
(MC Sumbawa Barat)