Aceh Selatan - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pukat dan Wadah Silaturahmi Jurnalis Aceh Selatan (WSJ-AS) melaksanakan silaturahmi dengan Kejaksaan Negeri Tapaktuan, Aceh Selatan, Senin 24 Juli 2023.
Adapun dalam agenda silaturahmi tersebut, LSM Pukat dan WSJ-AS mempertanyakan kelanjutan terkait dugaan korupsi dalam pengadaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Yuliddin Away, Tapaktuan, Aceh Selatan dan Sampel tambang bijih besi PT.PSU.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Selatan, melalui Kepala Seksi Intelijen Aceh Selatan, M. Alfryandi Hakim, menjelaskan bahwa terkait dugaan korupsi dalam pengadaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Yuliddin Away masih dalam proses pengumpulan data.
"Untuk saat ini kita masih dalam tahap Pengumpulan data dan proses menghitung kerugian Negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait SIMRS Yuliddin Away," katanya
Lanjutnya,Ia menambahkan bahwa untuk sampel tambang bijih besi di atas kapal pengantar pelabuhan Tapaktuan sudah kita kirim ke Laboratorium Bandung.
Untuk hasil pemeriksaan Laboratorium nya belum keluar, kita masih menunggu hasilnya.sabungnya
Dalam kesempatan itu, Koordinator WJS-AS Mayfendri meminta Pihak Kejaksaan Negeri Aceh Selatan untuk tetap mengawasi proses yang sedang dilakukan.
"Kita mengapresiasi Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Selatan yang telah melakukan pengambilan Sampel bijih besi PT.PSU dan dugaan korupsi dalam pengadaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Yuliddin Away." katanya
Dalam kesempatan yang sama, LSM Pukat Aceh, Adi irwan mengatakan Apresiasi yang mendalam terdapat pihak Kejari Aceh Selatan dan berharap Hasil dari Laboratorium PT.PSU dan hasil perhitungan BPK terkait SIMRS di Rumah Sakit Yuliddin Away nantiknya untuk dipublikasikan agar tidak timbul Polemik dan Asumsi ditengah-tengah masyarakat.
"Kita berharap kepada Kejari Tapaktuan untuk transparansi terkait dugaan korupsi dalam pengadaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Sampel Tambang bijih besi PT.PSU.katanya.(*)
