Palembang - Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah terus menggenjot sektor pertanian di sejumlah daerah lewat kegiatan pelatihan penguatan kapasitas pengelolaan pertanian beririgasi program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
Setidaknya, ada 16 provinsi dan 41 kabupaten/kota yang dikelompokkan menjadi 9 wilayah, selama tiga hari per wilayah.
IPDMIP sebagai salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat pedesaan serta meningkatkan nilai dan keberlanjutan pertanian beririgasi, perlu didukung dengan upaya penguatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi untuk pengembangan agribisnis dan pemasaran serta akses informasi pertanian.
“Pembekalan ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi para petani,” kata Plh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) I, Ditjen Bina Bangda, Kemendagri, saat membuka kegiatan IPDMIP wilayah III di Palembang, Senin, (24/07/2023).
Gunawan menambahkan saat ini semua lini kehidupan dihadapkan pada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal ini tentu membawa dampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian.
Teknologi menjadi tantangan besar bagi petani, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki akses atau pemahaman yang memadai tentang teknologi tersebut.
Di sisi lain, teknologi juga menjadi peluang bagi petani untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan yang lebih luas. Tidak hanya pada tingkat lokal, tetapi juga tingkat nasional dan internasional.
“Oleh karena itu, melalui pelatihan IPDMIP, pemerintah dalam hal ini Ditjen Bina Pembangunan Daerah, menawarkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan banyak rumah tangga dan petani di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi," imbuhnya.
Kepala bidang perekonomian dan pendanaan pembangunan, Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Hari Wibawa mengatakan bahwa, sejak 2019 sampai saat ini, IPDMIP telah memberikan banyak sekali manfaat, baik untuk pemerintah daerah, provinsi, khususnya bagi petani dalam pengelolaan pertanian beririgasi. Pasalnya, pengelolaan pertanian beririgasi yang baik, akan berdampak positif pada perekonomian juga pada sistem ketahanan pangan di daerah setempat.
“Besar harapan kami program ini terus dilanjutkan dan tidak hanya program ini saja tapi ada program lain sejenis yang bisa dilaksanakan di daerah dalam mendukung program presiden tentang ketahanan pangan,” ucapnya penuh harap.(**)