Prosesi Nyongkolan, Tradisi Adat Budaya Sasak

Barsela24news.com


Janapria, Lombok Tengah, NTB - Nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan ini berupa iring - iringan kedua mempelai dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita, dengan diiringi keluarga dan kerabat mempelai pria, memakai baju adat, serta alat musik tradisional yang disebut gendang belek atau kelompok penabuh rebana, atau kecimol yang dimana kecimol alat musik moderen yang gabung jendre dangdut, rege, jass, R&B, dan cilokaq sasak.

Dalam pelaksanaannya, karena faktor jarak, maka prosesi ini tidak dilakukan secara harfiah, tetapi biasanya rombongan mulai berjalan dari jarak 1 - 2 km dari rumah mempelai wanita, dan disambut dengan keluarga dari pihak mempelai wanita menggunakan baju adat juga.

Dalam acara nyongkolan, pasangan pengantin dirias sedemikian rupa menggunakan pakaian adat khas suku Sasak Lombok, demikian juga warga yang mendampingi memakai pakaian adat berupa kebaya Lambung dan Payasan ini bagi perempuan serta Beber bagi Laki-laki.

Tujuan dari prosesi ini adalah untuk memperkenalkan pasangan mempelai pengantin pihak laki - laki dan perempuan kepada sanak family serta tersebut ke masyarakat. karena biasanya seluruh rangkaian acara pernikahan dilaksanakan di pihak mempelai laki-laki, kata salah satu warga yang akrab di sapa Black Sweet, minggu 9 Juli 2023.

Sebagian peserta dalam prosesi ini biasanya membawa beberapa benda seperti hasil kebun, sayuran maupun buah-buahan yang akan dibagikan pada kerabat dan tetangga mempelai perempuan nantinya. 

Pada zaman dahulu proses nyongkolan kebanyakan kita temukan di bawa dengan arak - arakan berbentuk singa disebut dengan peraje, yang dimana mempelai wanita dan laki-laki serta keluarga terdekat mulai dari anak kecil, remaja dan dewasa. Tapi pada zaman moderen ini sangat jarang kita temukan proses nyongkolan seperti itu.

Hingga saat ini prosesi adat budaya Nyongkolan masin tetap dapat ditemui di Lombok, iring-iringan yang menarik masyarakat untuk menonton karena suara gendangnya baik musik tradisionalnya maupun musik moderen, ini biasanya diadakan selepas shalat asar di akhir pekan sangat jarang kita temukan di hari - hari biasanya. Muda mudi alias masyarakat lombok kebanyakan menikah di musim pasca panen padi.

Apabila anda melakukan perjalanan antar kota di Lombok, maka bersiaplah untuk menghadapi kemacetan insidental akibat acara iring-iringan Nyongkolan yang dapat anda temui sepanjang jalan, terutama seperti yang disebut diatas yaitu diakhir pekan paling banyak digelar proses nyongkolan. (DarBajank)