Lombok Barat, NTB - Mutasi P3K guru di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat beberapa waktu lalu menuai kritik. Pindahnya beberapa guru yang baru saja diangkat beberapa tahun terakhir dinilai "cacat prosedur" dan bahkan sarat indikasi kepentingan kelompok tertentu.
Hal ini disampaikan oleh Mukhsin (Ketua GMPRI Lobar) pada saat ditemui mengungkapkan "kami rasa apa yang dilakukan oleh Dikbud Lobar ini justru kontraproduktif dengan semangat awal adanya P3K ini. Secara substantif, keberadaan P3K sendiri didasari semangat penghargaan dan pemberian kepastian kepada tenaga kontrak yang status nya disejajarkan dengan ASN pada umumnya".
Menurutnya pemindahan beberapa P3K guru yang dilakukan dengan banyak menabrak aturan yang berlaku. P3K ini statusnya sama dengan ASN, sehingga aturan dan ketentuan perpindahan nya semestinya mengikuti yang berlaku pada ASN reguler termasuk dalam hal masa pengabdian minimal untuk dapat mengajukan perpindahan tempat tugas.
Lebih lanjut, dirinya justru menuding bahwa pihak Dikbud Lobar seakan tidak paham soal tata kelola tenaga pendidik. Sebagaimana diketahui bahwa penetapan dan pengangkatan P3K guru mulai dari formasi dan penempatan itu berdasarkan analisis kebutuhan dan rasio guru yang ada di sekolah. Ini baru se-umur "jagung" Kok sudah dibongkar pasang, ungkapnya, Selasa (29/8/23)
Pihaknya bahkan menegaskan dalam waktu dekat akan segera melakukan koordinasi dengan Ombudsman NTB dan beberapa pihak terkait soal perpindahan P3K Guru pada Dikbud Lobar yang menurutnya berpotensi mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Tidak menutup kemungkinan apabila nantinya terbukti bahwa perpindahan tersebut dilakukan dengan mengabaikan ketentuan dan kebutuhan pendidikan dirinya akan menempuh upaya hukum.
"Tidak menutup kemungkinan, apa yang terjadi hari ini dilatari oleh kepentingan dan keuntungan pihak-pihak tertentu. Kami akan telusuri dan buktikan, beberapa bukti awal termasuk perhitungan rasio kebutuhan guru setiap sekolah juga sedang kami cocokkan dengan data perpindahan yang ada" Tutupnya saat ditemui di markas juang GMPRI Lobar. Tutupnya.
(tim)