Kota Subulussalam di Nilai Hanya Setengah Hati Menuju Kota Santri

Barsela24news.com
Ketum Pemudata Ustadz Ahmadi (dok/juliadi)
SUBULASSALAM - Baru-baru ini Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 451/11286, tentang Penguatan dan Peningkatan Pelaksanaan Syariat Islam Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Masyarakat secara umum di Aceh. Kota Subulussalam dinilai hanya setengah hati menuju kota santri. S

Kota Subulussalam ini merupakan bagian dari wilayah Provinsi Aceh bagian Selatan, yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.

Surat Edaran Pj Gubernur Aceh yang ber nomor 451/11286 tentang pengutan dan peningkatan pelaksanaan Syariat Islam bagi ASN dan masyarakat di aceh itu harusnya di tindaklanjuti di Kota Subulussalam.

Mirisnya malah terjadi di Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam, dalam memeriahkan HUT RI Ke 78, panitia malah menggelar acara di lapangan Beringin dengan menampilkan Ibu-ibu menari dan Berjoget-joget dengan mengenakan pakaian ketat.

Hal tersebut pun, menjadi perbincangan hangat di Sosial Media. Dengan itu Ormas Islam Pemudata yang sangat kritis dalam penegakan syariat islam di kota subulussalam ini.

Seperti yang di sampaikan oleh Ustadz Ahmadi selaku Ketua Umum (Ketum) Pemudata, dikatakannya dia selalu mengapresiasi kegiatan maupun acara yang di gelar oleh Pemko Subulussalam.

"Sebenarnya saya selalu mengapresiasi acara yang ada di Pemko Subulussalam apalagi ini HUT RI ini. Namun kita sayangkan sekaligus sedikit merasa kekecewa kepada Pemko Subulussalam, khususnya kepada Panitia Acara yang tidak selektif dalam menampilkan perlombaan," sampainya, Minggu, (13/08/23).

Padahal, masih katanya, baru beberapa hari ini Pj Gubernur Aceh mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Penerapan Syariat Islam.

"Tidak mungkin, Walikota Subulussalam lupa bahwa kota Subulussalam ini adalah tanah betuah Syaikh Hamzah Fansuri, kami menganggap Pemko hanya setengah hati menjadikan Kota kita ini menjadi Kota Santi," katanya.

Tidak hanya itu, Ustadz Ahmadi, ini membeberkan bahwa ini bukan pertama kalinya, seperti di Tahun lalu, Pemko Subulussalam juga mengadakan acara lomba panjat pinang untuk Wanita dalam rangka menyambut Hut RI ke-77 yang juga menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Menurutnya, masih banyak perlombaan yang di lombakan tidak mengandung maksiat. Apalagi, lanjutnya, dahulu para pejuang kita tidak dengan joget-joget untuk memerdekakan Negara Indonesia ini. Mereka berjuang bersimpah darah bahkan nyawa jadi taruhannya sehingga hari ini kita merasakan nikmat kemerdekaan itu.

Ketum Pemudata ini pun berharap, agara acara ini segera di hentikan dan semoga kejadian ini jangan terulang lagi di Aceh khususnya di Kota Subulussalam.

"Mari kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang tidak bertentangan dengan Syariat Islam," pungkasnya. (*)
Tags