Boyolali, Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama ribuan warga Dukuh Gunungsari, Desa Senden, dari berbagai usia menghadiri Festival Tungguk Tembakau di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (3/8/2023).
Festival ini digelar tiap tahun menjelang panen raya tembakau di lereng Gunung Merbabu, Dukuh Gunungsari, Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Boyolali M. Said Hidayat dan Wakil Bupati Wahyu Irawan, membuka acara tahunan tersebut dengan mengawali memetik 13 helai daun tembakau untuk prosesi pemasangan pada gunungan tembakau yang sudah disiapkan oleh panitia di lokasi makam Gunungsari Desa Senden.
Tumpeng tembakau dan hasil bumi kemudian diarak sepanjang satu kilometer menuju panggung Festival Tungguk Tembakau yang lokasinya berada dibawah.
Arak-arakan menuju panggung tersebut terdiri dari para pemimpin daerah, tumpeng tembakau, tumpeng hasil bumi, tumpeng nasi, kesenian tari reog, penari janthilan, barongan, rodat yang berjalan beriringan dengan para sesepuh desa.
Tradisi tersebut sudah ada sejak lama jelang masa panen tembakau, dan hingga kini masih dilestarikan.
“Ini prosesi adat Tugguk Tembakau, prosesi untuk mulai panen tembakau. Ini cara bagaimana warga mensyukuri hasil panen, dan berharap agar hasil panen tembakau tahun ini bagus,” kata Ganjar Pranowo dilokasi.
Ganjar mengatakan, acara ini sebenarnya bisa dibuat menjadi event wisata yang luar biasa. Ini prosesi budaya yang sangat bagus, dan pasti menarik banyak wisatawan.
Selain tradisi dan budaya yang menarik, menurut Ganjar, lokasi Desa Senden sangatlah eksotis. Sebab, desa itu berada di lereng dua gunung terkenal, yakni Merapi dan Merbabu.
“Jadi bisa dikombinasikan, bisa dibuat destinasi paralayang di sini. Jadi wisata agronya ada, wisata alamnya bagus, sport tourism ada, dan diperkuat dengan tradisi dan budaya,” jelasnya.
Ganjar mendorong agar warga Senden dan anak muda berkolaborasi mewujudkannya.
“Kalau itu dibuat event wisata, wah ini pasti bagus banget. Tidak hanya wisatawan dalam negeri, wisatawan luar negeri juga akan memenuhi tempat ini,” tandasnya
Kades Senden, Sulasih mengatakan akan berjuang menjadikan desanya itu sebagai destinasi wisata unggulan.
“Sebab di sini potensinya banyak banget . Wisata alam bagus, tradisi dan budaya juga kami lestarikan. Kami akan berjuang menjadikan desa ini sebagai tempat wisata favorit, yang akan dikunjungi banyak wisatawan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat, berharap dengan adanya rangkaian kegiatan Festival Tungguk Tembakau dapat memberikan dukungan dalam upaya pengembangan destinasi wisata di Kecamatan Selo.
Menurutnya, muatan lokal tradisi di Selo tersebut harus dijaga dan diuri-uri bersama terlebih sebagai wujud rasa syukur para petani tembakau saat memulai panen.
Ia pun berharap hasil panen tembakau Boyolali pada 2023 lebih baik dengan harga yang juga bagus. Dengan begitu, kesejahteraan petani tembakau bisa meningkat.
“Karena ini merupakan langkah bagaimana upaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Boyolali dari sisi pertanian, khususnya petani tembakau," katanya. (Marhen)