BARSELA, BANDA ACEH - Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Aceh Besar Chairan Manggeng nyaris menjadi korban kekerasan dengan senjata tajam, di Kampung Laksana, Kecamatan Kuta Alam, pada Selasa (29/08/23).
Menurut saksi mata Saiful kepada media ini mengatakan, saat itu sekira pukul 01.45 Wib, dimana Chairan bersama rekannya usai makan Mie di warung saya, sesaat setelah itu tinggal beliau seorang diri dan beberapa anak Kampung Laksana.
"Saat itu kami sedang bercerita tiba tiba dari arah jalan pucut Baren datang dua orang lelaki satunya memegang parang panjang, kemudian langsung menghantam tepat di meja dihadapan Bapak Chairan dengan hantaman yang sangat kencang, sambil meneriaki " bajingan mati kau, kubunuh kau ", ucap lelaki bertubuh gempal yang sangat saya kenal beritial " F"," jelasnya.
"Selesai menghujam parang beberapa kali dengan ancaman F yang merupakan anak Kampung Laksana itu langsung lari kearah rumahnya, sementara masyarakat semakin ramai mendatangi lokasi untuk melihat pasti kejadian yang terjadi," Demikian ucap Saiful menceritakan kesaksiannya kepada awak media.
Chairan Manggeng saat dikonfirmasi kepada wartawan membenarkan insident yang terjadi, " Benar telah terjadi tindakan kekerasan disertai pengancaman dengan menggunakan senjata tajam, Alhamdulillah saya selamat dan luput dari hantaman Sajam tersebut," ungkapnya.
Dikatakan lagi, saat ini kita serahkan kepada Pihak Kepolisian untuk memproses masalah hukum lebih lanjut, negeri kita adalah Negara hukum biarlah hukum menjadi panglima.
"Sebagai warga negara saat ini saya telah membuat laporan di Mapolsek Kuta Alam dengan Nomor : STTLP/49/VII/2023/SPKT/Polsek Kuta Alam/Polresta Banda Aceh/Polda Aceh," Jelas Chairan.
" Sebenarnya masalah ini berawal dari sebulan lalu dimana yang bersangkutan ketahuan mencuri burung milik anak saya dan dijual kepada orang, lantas saya tegur namun yang bersangkutan nampaknya tidak menerima dengan teguran ini sehingga kejadian nahas ini terjadi, namun heranya kepada petugas pelaku mengaku bekerja dengan saya dan mengatakan kalau gajinya tidak dibayar untuk menarik simpati atas tindakannya ", Demikian rinci ketua wartawan Online Aceh Besar ini kepada awak media.
Sementara sejauh berita ini diturunkan pihak media belum mendapati informasi pasti, lebih lanjut dari petugas tentang insident yang terjadi.