Bus Anti Korupsi Tiba di Bengkulu, KPK Ajak Masyarakat Perangi Praktik Korupsi

Barsela24news.com


BARSELA24NEWS | Bengkulu,- Rangkaian Roadshow Bus Antikorupsi jelajah Sumatera resmi dimulai dari Bengkulu, ditandai dengan seremonial pembukaan pada Kamis (31/8) di Lapangan Merdeka, Bengkulu. Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat (Dikpermas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wawan Wardiana secara tegas mengajak masyarakat Bengkulu untuk perangi praktik korupsi, bersinergi bersama KPK melalui tiga pendekatan yaitu pencegahan, pendidikan, dan penindakan.

"Masyarakat bisa laporkan dugaan kejahatan korupsi ke KPK. Masyarakat, juga bisa berperan mengedukasi budaya antikorupsi. Serta pencegahan korupsi pun bisa dilakukan dengan menolak upaya suap, yang menjurus pada korupsi," tegas Wawan.

Sementara itu, pada kesempatan sama, Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah Syahili Sibarani menyambut baik adanya Roadshow Bus Antikorupsi KPK. Rosjonsyah menyebutkan, kehadiran KPK di Bengkulu turut mengingatkan pentingnya menjaga integritas agar masyarakat Bengkulu sadar korupsi punya dampak sangat buruk.

"Saya mengajak agar masyarakat menolak setiap celah korupsi, seperti suap uang politik. Sebab itu masyarakat punya peran penting mewujudkan Bengkulu yang berintegritas dan akuntabilitas. Saya juga sangat mengapresiasi kehadiran KPK yang terus melaksanakan koordinasi dan supervisi di Bengkulu. Kami akan dukung rangkaian kegiatan seperti ini," ucap Rosjonsyah.

Bengkulu jadi salah satu provinsi yang mendapat penilaian cukup baik dalam pencegahan kasus korupsi. Merujuk data Monitoring Centre for Prevention (MCP) KPK tahun 2022, Bengkulu memperoleh nilai 77. Meski begitu, Bengkulu masih memiliki catatan merah terkait Survei Penilaian Integritas (SPI) 2022, dengan nilai 62,77. Data survei juga menyebutkan bahwa suap/gratifikasi jadi sektor yang dianggap paling rentan terjadi korupsi.

KPK Kampanyekan Hajar Serangan Fajar

Roadshow Bus Antikorupsi KPK di Bengkulu yang berlangsung mulai 31 Agustus hingga 3 September 2023 mendatang, turut membawa kampanye Hajar Serangan Fajar. Wawan Wardiana menjelaskan, kampanye antikorupsi menyambut tahun politik ini digaungkan agar masyarakat bergerak menolak semua upaya suap dan korupsi politik yang identik dengan istilah serangan fajar.

“KPK mengkampanyekan serangan fajar kepada seluruh partisipan pemilu, salah satunya masyarakat dengan menolak keras politik uang. Dengan begitu, kita semua bisa membangun integritas masyarakat antikorupsi dan antikorupsi bisa dijadikan budaya," harap Wawan.

Sebagai tambahan informasi, sejak dilepas di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, pada Kamis (24/8) silam, Bus Antikorupsi KPK akan jelajahi enam kota di enam provinsi di Sumatera. Setelah Bengkulu, Bus Antikorupsi akan singgah di Jambi, Pekanbaru, Padang, Medan dan Banda Aceh, terhitung sejak 31 Agustus sampai 11 November 2023 mendatang. (red)