Jakarta, – Dua siswa taruna Akpol berhasil meraih penghargaan atas karya ilmiahnya di ajang International Undergraduate Conference on Policing (ICPU) 2023. Ajang tersebut diselenggarakan di Korea Selatan pada Rabu (20/9/23) waktu setempat.
Ialah Brigadir BST Althafanfika dan Bst Prasna Daniswara. Keduanya meraih juara 1 KNPU Presidential Award.
“Alhamdulillah dua taruna Akpol mendapatkan juara 1 KNPU Presidential Award di Korea Selatan atas karya ilmiah berjudul Luxury On Budget-The Trade of Fakes In South East Asia,” jelas Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan, Kamis (21/9/23).
Ditambahkannya, dalam lomba karya ilmiah internasional ini, terdapat enam tim taruna kepolisian dari lima negara yang memperebutkan juara 1. Kemudian, kepada pemenang diberikan penghargaan langsung oleh Presiden KNPU Kim Sun Hoo.
“Ini merupakan kebanggaan bagi Polri dan tidak hanya mengharumkan nama institusi, tetapi juga nama bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan Karopenmas, diharapkan ke depan semakin banyak taruna dan anggota Polri lainnya yang terpacu untuk menyabet berbagai penghargaan di dalam dan luar negeri.
Berikut daftar lengkap pemenang KNPU Presidential Award IUCP 2023:
1. Indonesian National Police Academy dengan judul karya ilmiah: “A Luxury on a Budget: The Trade of Fakes in Southeast Asia”,
2. Philippine National Police Academy, dengan judul karya ilmiah: “Human Trafficking: A Study in the Context of Survivors and Police Officers across Southeast Asia”,
3. Philippine National Police Academy dengan judul karya ilmiah: “A Factor Analysis on Digital Vigilantism among Filipino Youth”,
4. Korean National Police Academy dengan judul karya ilmiah: “A Study on Intelligent CCTV Surveillance System: Technical and Legal Issues Focused on Abnormal Behavior Detection and Face Recognition System”,
5. Royal Police Cadet Academy Thailand dengan judul karya ilmiah: “Active Shooter: Studies and Preparation for Thai People”,
6. People’s Police Academy Vietnam dengan judul karya ilmiah: “The Causes of Cyber Fraud: An Analytical Study Based on Routine Activity Theory in Hanoi, Vietnam”.
(Tim/red)