Memperingati Hari Jadi Subulussalam ke 61, Tuai Tanggapan Terkait Kondisi Daerah

Barsela24news.com

Foto Salmudin Kombih ST Warga Subulussalam (ist/juliadi)
SUBULUSSALAM - Memperingati hari jadi Subulussalam yang ke (61) Tahun, tepatnya pada hari Kamis, (14/09/23), upacara peringatan ini pun akan di lakukan di Alun-Alun Lae Soraya, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Disamping itu, mendapat tanggapan dari masyarakat terkait kondisi daerah dan warga Subulussalam, yang saat ini tengah memperingatai hari jadi Subulussalam yanb ke 61 (Enam Puluh Satu) Tahun.

Memperingati hari jadi Subulussalam kali ini diwarnai dengan banyaknya dinamika yang dianggap Pemerintah setempat tidak mampu untuk menyelesaikannya.

Masalah dinamika tersebut, seperti pembayaran tenaga honorer, mulai dari honorer para Perangkat Desa/Kampong, Tenaga Kesehatan, Petugas Kebersihan, Petugas Masjid Agung. Bahkan belakangan ini muncul polemik antara Plt Sekda dan Bendahara Umum Daerah (BUD) BPKD Kota Subulussalam.

Dikatakan Salmudin Kombih ST munculnya berbagai permasalahan ini tidak terlepas dari gagalnya Pemerintahan Kota Subulussalam saat ini, dalam menangani dan mengurus tata kelola Kota Subulussalam, Rabu, (13/09/23).

"Belum lagi dengan angka defisit saat ini yang kian membengkak. Ini juga merupakan akibatkan banyaknya pekerjaan fisik yang tidak terlalu di butuhkan masyarakat, namun terkesan dipaksakan demi kepentingan kelompok/pribadinya, belum lagi pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) peruntukannya tidak tepat sasaran," sampainya.

Ia pun berharap sebagai masyarakat Subulussalam ini, mengharapkan kepada Pemerintah Bintang-Salmaza (BISA) untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut, terlebih lagi di hari jadi Subulussalam yang ke 61 ini.

Disini dia pun mengatakan agar masyarakat Subulussalam dapat menjadi bijak dan pintar dalam menentukan dan memilih pemimpin di masa yang akan mendatang.

"Jangan karena uangnya yang banyak dan terlihat bermasyarakat lantas memanipulasi kita untuk memilih nya. Masyarakat harus dapat menilai sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan saat ini, agar harapan kita kedepan dapat berubah kondisi dan keadaan saat ini," katanya.

"Mari bersama-sama mempelajari figur-figur yang akan calon baik di Legeslatif maupun Eksekutif agar kita tidak terjebak dalam menentukan pilihan yang berakibat pada kekecewaan dan penyesalan selama 5 (Lima) Tahun," tambahnya.

Dijelaskannya, Masyarakat Pemko Subulussalam Harus Sadar dan terbangun dari tidur panjang sebagai pemilih, karna yang menentukan pemimpin kota subulussalam kedepan adalah masyarakat bukan mereka para elit politik dan pemilik uang.

"Tanpa pilihan dari kita sebagai masyarakat ini mereka tidak ada apa-apanya," cetusnya.

"Kesuksesan kita sebagai masyarakat adalah bagaimana kita memilih para anggota DPRK dan Walikota kedepan yang dapat menyelesaikan dan mendengar permasalahan yang ada sehingga terciptanya kemakmuran di tengah-tengah masyarakat Kota Subulussalam yang Baldhatun Thoibatun Warabun Ghafur," ringkasnya. (Juliadi)
Tags