Sumbawa Barat, NTB - Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin., MM, hadir dalam pembukaan Silatulfikri 99 Tokoh Tana Samawa. Kegiatan berlangsung di Pondok Pesanteren Dea Malela Pamangong Sumbawa, Jumat (22/09/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Ponpes Dea Malela Prof. Din Syamsudin, Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah, beberapa Tokoh Sumbawa Fahri Hamzah, Prof. Syarifuddin Iskandar, dan para pengurus Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Dalam kata sambutannya, Bupati menawarkan ide dan pemikirannya kepada para peserta Temu Tokoh Sumbawa. Disampaikan Bupati bahwa kegiatan silatulfikri selanjutnya diharapkan bisa menjadi silatulqalbi.
Kita jangan sampai dirusak oleh info yang tidak benar, Dengan silaturrahmi kita bisa saling berbagi informasi, menyatukan pikiran. Bagaimana setelah ini ada pegangan ada pedoman untuk kita tau Samawa, ungkap Bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan keresahannya akan salah satu sifat orang Sumbawa. "Kita masyarakat Sumbawa sebenarnya sangat egaliter dan sangat terbuka. Salah satu kelemahan kita orang Sumbawa yang membuat kita sulit maju dalam bidang perekonomian terutama sektor holtikuktur adalah bahwa ketika kita mulai menekuni bidang pertanian hortikultura, baik itu drumah atau diperkebunan, kita lebih dominan ke motif sosialnya daripada motif ekonomi.
Contohnya, kalau kita menanam sayur sayuran, buah, dan lainnya dirumah maupun di kebun, kalau ada keluarga, teman, yang minta kita berikan saja, jadi nilai sosialnya yang muncul disitu, Demikian pula berkenaan dengan hak milik, Kalau kita punya 50.000, akan habis tanpa mau berfikir bagaimana kita mau mengembangkan uang yang ada tersebut.
Itulah di KSB kami menamakannya bagaimana Membangun Jalan Pikiran. Kita harus rubah minsdsite kita, seperti yang tertuang dalam lawas, Mana ujan Barat siwa, lamin sala si panyomo mu kenang bajarip no kawan. Mana si ka adal subuh, lamin balong si panyomo mu kenang mani kawan si, Ungkap Bupati
Sementara itu, dalam kesempatan menyampaikan kata sambutan, Prof. Din Syamsuddin selaku Pimpinan Pondok Pesanteren Dea Malela menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan pikiran dan hati., meeting of mind dan meetting of hard, yang nantinya dapat melahirkan Maklumat Olat Utuk.
Maklumat tersebut nantinya mengandung beberapa butir yang meneguhkan bahwa kita tau sama baik yang terlahir dari orang tua maupun pendatang yang sudah menginjak tanah samawa dan sudah meminum air tanah samawa adalah tau tana samawa dan bisa disebut sebagai Al ukhuwah Assamawia.
Kita pada dasarnya bersaudara, Ada ano siup dan ada juga ano rawi, dan kita harus jaga nilai - nilai keutamaan samawa. Khususnya tahun tahun politik, Merajut persaudaraan kekeluargaan, walaupun berbeda pilihan. Kita jangan terpecah belah karena persoalan politik, Ungkap prof. Din.
(tim/prokopimksb)