Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan arahan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TAPM Pusat dan TAPM Provinsi di Arion Suites Hotel Kemang, pada Senin (27/11/2023).
Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil di forum Rakornas ini harus mencerminkan perspektif tenaga pendamping profesional yang notabene berperan krusial dalam pemberdayaan desa .
Menurutnya, keberhasilan Rakornas diukur tidak hanya dari seberapa banyak keputusan dihasilkan, tetapi juga sejauh mana keputusan-keputusan tersebut berdampak positif bagi peningkatan SDM tenaga pendamping profesional.
“Karena nanti kita juga akan minta dari perspektif birokrat. Bagaimana birokrat membaca TPP, bagaimana TPP membaca dirinya sendiri. Kemudian saya juga akan bikin dari perspektif menteri, bagaimana saya sebagai menteri memandang TPP,” ungkap Gus Halim.
Forum ini, lanjut Gus Halim harus menjadi panggung untuk menyelaraskan visi bersama dan merumuskan langkah-langkah konkrit untuk menghadapi tantangan ke depan.
Gus Halim meyakini bahwa setiap keputusan yang diambil akan memberikan arah yang kuat dalam mendukung pengembangan tenaga pendamping profesional di berbagai sektor, membawa dampak positif tidak hanya bagi individu tetapi juga masyarakat secara luas.
“Sehingga nanti ada tiga sudut pandang yang ingin saya rumuskan untuk rekomendasi dan sekaligus langkah-langkah strategis di masa-masa yang cukup krusial,” sambung Profesor kehormatan UNESA ini.
Selain itu, Gus Halim juga meminta TPP agar dalam forum ini dapat mereview pola peningkatan kapasitas SDM pendamping desa yang selama ini dilakukan.
“Penguatan SDM ini perspektif TPP. Bagaimana pola peningkatan kapasitas pendamping desa selama ini? Apakah sudah cukup efektif, efisien dan berdampak, atau masih perlu ada perubahan pola yang cukup mendasar,” ujarnya.
Pada intinya, lanjut Gus Halim, peningkatan kapasitas pendamping desa itu ada dua. Yang pertama adalah integritas, yang kedua adalah skill.
“Nah integritas ini penting, karena pendamping ini harapan saya adalah memiliki eksistensi sampai kapan pun, selama ada desa maka harus ada pendamping desa.” Pungkas Gus Halim.
Turut mendampingi Gus Halim dalam Rakornas ini yakni Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Yusra.
(Tim/red)