Jakarta,- Badan Pengawas Pemilihan Umum- Ketua Bawaslu mengajak para guru memberikan edukasi terhadap pemilih pemula. Terlebih, kata dia, dalam mencegah terjadinya misinformasi dan disinformasi dalam Pemilu dan Pemilihan 2024.
Dia menegaskan berita bohong atau fitnah, kampanye hitam, atau bentuk kampanye negatif lainnya dapat mengorbankan persatuan dan kkesatuan.
"Kita harapkan Pemilu 2024 akan semakin baik, meskipun akan begitu keras kompetisinya. Tetapi, tidak mengorbankan persatuan dan kesatuan dan tidak mengorbankan nalar kita," katanya saat memberikan sambutan dalam webinar Jadilah Pemuda yang Cerdas Memilih, Jumat (10/11/2023).
Dia juga berharap, kepada para guru tersebut, dapat memberikan pemahaman kepada pemilih pemula agar bisa memilih pemimpin yang baik dan benar untuk Indonesia ke depannya.
"Siapapun yang terpilih nantinya merupakan putra putri terbaik bangsa, yang akan memimpin Indonesia nantinya," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Bagja meresmikan konten 'Yuk, Cerdas Memilih' yang diinisiasi oleh Ruang Guru. Dia berharap, dengan adanya konten tersebut dapat semakin banyak pemilih pemula yang teredukasi.
"Belajar dari pengalaman pada pemilu dan pemilihan silam, di mana terjadi pertempuran di media sosial, dengan adanya konten ini, dapat menjadi alternatif platform untuk melakukan filter terhadap berita yang benar dan tidak benar," ujarnya.
Managemen Goverment Affair and Public Policy, Google Indonesia Arianne Santoso menjelaskan bahayanya misinformasi dan disinformasi yang dapat menimbulkan risiko yang nyata. "Misinformasinya mungkin terjadi di online, hanya saja, amarahnya dapat tertular di dunia nyata, ini yang menjadi sangat berbahaya terlebih dalam konteks pemilu karena risikonya besar," ujarnya.
Penulis: Robi Ardianto