Sumbawa Barat, NTB - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kini tengah merancang strategi kebijakan peningkatan budaya literasi digital. Strategi maksimalkan era digital ini bertujuan mendukung proses pembelajaran di sekolah.
‘’Literasi digital ini memanfaatkan kemajuan tehnologi yang ada,’’ jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat, Khusnarti Selasa (31/10/2023).
Aplikasi yang akan diciptakan nanti akan dikenal dengan sebutan Guru Alo Jango Murid Sumbawa Barat (Go Jamu Sumbar). Aplikasi ini akan dilengkapi berbagai fitur menarik. Di antaranya fitur presensi, setiap siswa yang mengakses web atau aplikasi ini nanti akan diabsen. Dari sekolah mana, nama siswanya siapa dan buku yang cari jenisnya apa.
‘’Fitur ini sebagian kami migrasikan dari laman Kemendikbud menhadi lebih sederhana, tidak ribet ketika nanti diakses oleh siswa atau guru,’’ katanya.
Fitur yang diintegrasikan kedalam web mini milik Dikbud Sumbawa Barat berisi buku paket dari kurikulum 13 (K13), kurikulum merdeka belajar.
'’Kedepannya, anak-anak ini tidak perlu beli buku, cukup mengakses web mini yang kita buat, semua jenis buku yang dibutuhkan ada disitu dalam bentuk PDF,’’ urainya.
Fitur lain dari web Kemendikbud yang ikut diintegrasikan dalam web mini ini adalah pusat bahasa Indonesia. Buku-buku dongen atau fiksi yang biasa dibaca siswa saat jam istirahat juga bisa diakses secara gratis dalam web mini Dikbud Sumbawa Barat.
‘’Ada pertanyaan bagaimana mengakses web Go Jamu Sumbar, itu cukup mudah, cukup melalui Hp,’’ paparnya.
Akses melalui Hp diakuinya paling mudah dan memungkinkan bagi siswa saat ini. Sebab, alat komunikasi canggih ini hampir dimiliki semua siswa.
‘’Kita sudah terbitkan surat edaran, memperbolehkan siswa membawa Hp di sekolah. Dengan catatan saat akan digunakan, wali kelas, guru atau tenaga pendidik mengawasi secara cermat,’’ tandasnya.
Penggunaan Hp di sekolah diakui awalnya sebuah hal yang dianggap tabu. Bahkan masih cukup banyak pihak menganggap penggunaan Hp oleh siswa di sekolah akan berdampak negatif, terutama konten-konten negatif yang mungkin saja diakses bebas oleh siswa.
'’Penggunaan Hp dibatasi, tidak bebas. Hp baru akan digunakan ketika jam pelajaran saja. Demikian juga saat pergantian jam pelajar, Hp tersebut harus diserahkan ke guru mata pelajaran selanjutnya,’’ paparnya lagi.
Fitur lain yang akan disematkan adalah Pusat Layanan Pendidikan. Nantinya siswa bisa mengakses kisi-kisi soal untuk UNBK.
‘’Ini sekaligus sebagai simulasi, persiapan anak-anak mengikuti UNNK. Ini juga bisa memangkas waktu pelatihan bagi anak-anak. Karena setiap saat, mereka bisa belajar dari web mini tadi,’’ tandasnya.
Web mini ini nantinya juga akan disematkan khusus untuk galeri. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Dikbud maupun seluruh sekolah yang ada di Sumbawa Barat.
‘’Tujuannya apa, kita memberikan ruang sekolah untuk melakukan berbagai kegiatan atau inovasi dalam pembelajaran, sehingga nanti bisa diakses atau dibaca dan ditiru sekolah lain,’’ tukasnya.
Ia mengakui, era digital saat ini juga berkaitan dengan penggunaan media sosial seperti facebook, intagram maupun twiter. Termasuk penggunaan youtube dan beberapa aplikasi medsos lain termasuk PPID.
‘’Aturan-aturan terkait pendidikan, surat menyurat, pengumuman dan lain sebagainya bisa diakses dalam web mini ini. Misalnya, syarat kenaikan pangkat, tak perlu lagi ke BKPSDM cukup akses web mini dari Dikbud,’’ paparnya lagi.
Nantinya juga dibarengi dengan pembuatan video-video inspiratif. Bisa terkait metode atau inovasi baru dalam pembelajaran.
‘’Bagaimana praktek baik dalam kelas itu bisa dikirim dalam web ini. Intinya, kehadiran aplikasi ini memudahkan dan tidak ribet,’’ katanya lagi.
Kehadiran web mini ini diakuinya akan mempermudah dan mempercepat semua akses yang dibutuhkan. Kemajuan tehnologi yang pesat saat ini secara tak langsung memaksa semua pihak harus mampu berinovasi.
‘’Ke depan atau jangka panjang, web mini yang kami susun ini bisa menjadi web satu pintu bagi semua kebutuhan di dunia pendidikan. Termasuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) juga bisa diakses dan diketahui melalui web tadi,’’ tukasnya.
Kehadiran aplikasi ini diharapkan berjalan maksimal dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
‘’Ini impian kami ke depan. Jangka pendeknya, kita buatkan regulasi dalam bentuk perbup, untuk memperbolehkan siswa membawa Hp, jangka menengahnya kita buat Perbup dan jangka panjangnya bagaimana ini bisa menjadi Perda,’’tutupnya.
(MC Sumbawa Barat)