Banda Aceh-Dalam rangka mengurangi emisi karbon, PT. Pembangunan Aceh (PEMA) bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (UKM-PA) Leuser Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan aksi penanaman 1000 bibit mangrove.
Penanaman bibit tersebut berlangsung di kawasan Gampong Kaju, Kecamatan Baitussalam, Kota Banda Aceh, Minggu, (05/11/2023).
Kegiatan yang berhimpun dalam UKM Sosial dan tanggap kebencanaan ini diikuti oleh 100 lebih relawan dari kalangan mahasiswa, Pemuda dan warga setempat.
Ketua UKM-PA Leuser USK, Consar Pijosan Siregar mengatakan bahwa ada beberapa daerah di Aceh selama ini mengalami peningkatan suhu akibat emisi karbon CO2.
“belakangan ini rata-rata suhu dibeberapa daerah Aceh mengalami peningkatan, akibat meningkatnya emisi karbon CO2 dari kendaraan, gas butana, tumpukan sampah serta efek rumah kaca. Maka penghijauan seperti penanaman mangrove merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi emisi karbon yang ada," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, kita juga melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi ke beberapa sekolah di area penanaman bibit mangrove agar mereka dapat menjaga dan melestarikan lingkungan.
"Kami mengajak para pelajar bahwa betapa pentingnya menjaga alam dan lingkungan, karena alam yang sehat dan lingkungan yang bersih akan memberikan efek positif bagi keberlangsungan hidup manusia,"ujarnya.
Direktur Utama PT. PEMA, Ali Mulyagusdin SE, MBA,Ak,CA mengatakan kolaborasi kegiatan ini memiliki manfaat dan efek yang sangat besar, apalagi semua warga sekitar sangat mendukung program ini agar stabilitas lingkungan tetap terjaga dengan baik.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya terhenti sampai di penanaman bibit mangrove saja, tetapi harus tetap berlanjut ke tahap monitoring yang berkelanjutan, agar bibit tersebut tumbuh dengan maksimal dan dapat memberi dampak yang besar dalam mengurangi emisi karbon”,pintanya.
Ia berharap tentu niat ini akan berjalan lebih maksimal jika kolaborasi dari berbagai pihak saling memberi dukungan dalam menjaga lingkungan, terutama kolaborasi yang baik bersama masyarakat setempat, dimana mereka setiap harinya akan selalu hidup berdampingan dengan mangrove tersebut.
"Kami berharap, dengan kolaborasi ini kita terus menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup bagi generasi dimasa mendatang,"tutupnya.(*)