Barsela24news.com | Momentum Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023, merupakan bentuk apresiasi terhadap peran guru dalam mengembangkan Pendidikan di seluruh Indonesia "Hari guru sebagai bentuk pengakuan akan dedikasi guru serta kontribusi dalam membentuk masa depan bangsa melalui pendidikan".
Hari Guru Nasional (HGN) juga mencerminkan semangat persatuan guru dalam menjalankan pendidikan yang tidak diskriminatif, sehingga dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif serta meningkatkan kesadaran akan peran krusial guru dalam membentuk generasi yang lebih baik dan berkarakter.
Peringatan hari guru nasional turut memberikan motivasi kepada guru agar terus meningkatkan kualitas dalam mengajar.
*Guru Kompeten Kunci Sukses Peserta Didik Unggul*
Guru, sebagai aktor kunci dari pendidikan, di tuntut untuk terus berinovasi dan membina diri sehingga bisa meningkatkan profesionalisme nya, untuk membuat Guru berkualitas maka di perlukan juga pola pendidikan guru yang berkualitas pula, jangan sampai nanti guru di cetak asal-asalan tak pelak lulus sarjana sekadar lulus untuk mencari Akreditasi A sehingga guru yang dihasilkan adalah Guru-guru yang mudah menyerah dan bermental tempe, perlu di lakukan pola pembinaan dan pelatihan guru yang baik semenjak menjadi mahasiswa calon guru.
Tugas dari guru merupakan amanah yang mulia sekaligus yang tersulit, pengembangan pembelajaran di kelas saat ini masih berkutat pada aturan-aturan ngejelimet dalam membimbing siswa di kelas dalam mengajar, beban adminitrasi guru yang banyak menyebabkan tugas utama membimbing menjadi terabaikan.
Guru yang kompeten diharapkan mampu membina peserta didiknya untuk terus menerus meningkatkan Akhlak mulia dan karakternya, fenomena lainnya yang mencengangkan adalah bagaimana guru di tuntut untuk terus menilai dengan angka dengan mengesampingkan karakter siswa.
Guru yang kompeten juga harus mampu mengajak siswa untuk belajar dengan dunia sekitarnya tanpa dibatasi dengan kurikulum yang padat, sehingga menutup pintu petualangan siswa, pembelajaran oleh guru sekarang ini diharapkan dapat membuat siswa memahami pembelajaran secara kontekstual di lapangan tidak hanya berkutat pada Teori-teori yang ada di buku teks.
Pengembangan pembelajaran yang kontekstual akan membawa siswa untuk belajar secara lebih nyata dalam berkarya dan berkolaborasi sehingga mereka diharapkan menjadi generasi yang benar benar siap untuk berkompetisi di bidangnya jika mereka sudah menamatkan pendidikan, selama ini pembelajaran yang ada cenderung pada hafalan, siapa yang kuat menghafal maka dialah yang di anggap pinter di kelasnya.
Guru yang kompetensi diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan berbeda dari peserta didik, setiap peserta didik adalah pribadi yang unik, tidak semua siswa sama dalam hal kebutuhan untuk belajar.
Setiap siswa memiliki minat dan bakat tersendiri dalam kebutuhannya akan pengetahuan serta siswa memiliki potensi yang beragam untuk di kembangkan oleh guru, namun sekarang ini birokrasi seakan memasung mereka untuk hal yang sama, semuanya sama dan rata sehingga pembelajaran akan menjadi membosankan bagi siswa yang memang memiliki bakat dan minat yang berbeda, padahal untuk membentuk kompetensi guru yang mumpuni diperlukan inovasi inovasi pembelajaran yang real di lapangan, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif serta kreatif dan menyenangkan bagi guru dan siswa.
Lalu bagaimana dengan guru yang sudah mengajar di sekolah? Sebagai seorang pendidik maka sesuai standar ke profesionalnya, guru yang berkualitas harus terus meng-update ilmunya secara berkala, sehingga di harapkan nanti guru memiliki ilmu yang terkini, jadi jangan menjadi guru yang Kudet atau guru yang kurang Update yang hanya mengajarkan pembelajaran konvensional dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Selanjutnya, guru juga harus mempunyai teknik teknik pengajaran yang baik ataupun dengan menggunakan model model pembelajaran yang baik, Guru yang baik adalah guru yang mampu mengembangkan proses pembelajaran dengan baik pula.
Revolusi pendidikan berupa perombakan kurikulum seyogyanya dibarengi dengan berubahnya budaya mengajar guru, budaya mengajar guru perlu di sinkronkan ke arah peningkatan kompetensi Siswa dengan memberi pembekalan dan pelatihan serta menyadarkan akan perubahan yang terbentang di depan mata.
Guru merupakan agen perubahan, untuk mengubah masa depan suatu bangsa harus dimulai dari perubahan guru, baik dalam mendidik maupun mengajar maka pola pikir guru juga harus terus berbenah.
(Asrp/red)