Jakarta - Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP-BP) 08 Syafrudin Budiman SIP, menilai tidak masuknya nama Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/PMA dan Erick Thohir Menteri BUMN dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming diakibatkan namanya dihapus atau dicoret. Penghapusan nama Bahlil dan Erick ini, akibat penolakan yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Saya menyesalkan nama Bang Bahlil dan Mas Erick tidak masuk TKN Prabowo - Gibran. Kabarnya karena ada interest Bahlil dengan Airlangga terkait kepemimpinan Partai Golkar. Untuk nama Erick Thohir karena Airlangga yang paling getol menolak Erick sebagai Cawapres," kata Gus Din sapaan akrab Syafrudin Budiman SIP kepada media, Rabu (08/11/2023) di Jakarta.
Menurut tokoh muda Relawan Jokowi pada 2019 lalu ini, sosok Bahlil dan Erick Thohir harus dimasukkan segera kedalam TKN Prabowo - Gibran. Katanya, Bahlil bisa mewakili Indonesia Timur dan Pengusaha Muda, sementara Erick mewakili basis politik PAN, NU, Olahragawan, Milenial/GenZ dan memiliki magnet pendukung yang besar.
"Soliditas Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran sangat dibutuhkan dalam rangka menang 1 putaran. Seharusnya Airlangga Hartarto legowo dan membiarkan mereka masuk Tim Inti TKN Prabowo - Gibran," terang Gus Din menyarankan.
Kata intelektual muda ini, Bahlil bisa masuk sebagai Wakil Ketua TKN dan Erick Thohir bisa sebagai Dewan Pengarah atau Dewan Penasehat. Gus Din yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Erick Thohir (ET) menyayangkan perlakukan Airlangga kepada Bahlil dan Erick.
"Partai Golkar sudah punya posisi Cawapres Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran Airlangga Hartarto. Seharusnya jangan mencoret atau menghapus nama orang, kalau bisa merangkul sebanyak mungkin," pungkas Gus Din menyesalkan. (red)