SUBULUSSALAM - Pencarian terhadap 3 (Tiga) Korban Longsor di jalan nasional lintas Aceh-Sumut di berhentikan. Ketiga Korban itu hingga saat ini belum ditemukan, Senin, (6/11/23).
Pencarian terhadap korban Longsor di jalan lintas perbatasan Aceh-Sumut di berhentikan, pada hari ke 10 (Sepuluh), dalam upaya penyelamatan.
Pemberhentian kegiatan pencarian itu pun di gelar di Posko Desa Sikelang Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam yang dihadiri lebih 70 orang.
Turut hadir dalam pelaksanaan penutupan pencarian itu, Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan, Dandim 0118/Subulussalam diwaliki Pasi Ops Kodim Kapten Inf Tommy Marantika, Pasiter Kodim 0118/Subulussalam Kapten Inf Gunawan.
Kemudian, Kabag Ops Polres Subulussalam Akp Adriamus, Kalaksa BPBD setempat Ramadhan, Kapolsek Penanggalan Iptu Evizarrianto, Danki Brimob Yon C Pelopor Subulussalam AKP Jaya Putra, SH, Personil Polres Subulussalam, Kodim 0118/Subulussalam, Brimob, Tim Sar BPBD Subulussalam, Tim Comunitas Arung Jeram Subulussalam dan pihak Keluarga korban.
Disitu, Kepala BPBD Subulussalam mengucapkan turut kehilangannya, atas kejadian longsor yang mengakibatkan 3 warga menjadi korban hilang.
Tak luput, dia juga menyampaikan rasa terimakasih nya kepada semua tim yang terlibat dalam pencarian korban hilang tersebut.
"Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang terlibat dalam misi pencarian terhadap korban longsor, Semoga Tuhan membalaskan atas kebaikan tenaga dan pikiran saudara selama melakukan pencarian dan selalu dalam lindungan Allah SWT," ujarnya.
"Tujuh hari kita telah melakukan upaya penyelamatan ditambah 3 hari fan ini hari yang ke sepuluh, kita semua belum dapat menemukan para korban. Saya juga turut berduka," sampainya, kepada keluarga korban.
e. Pelaksanaan pencarian terhadap para korban yang hilang sementara waktu kita hentikan, manakala nanti bila ada hal-hal atau tanda-tanda yang didapat, baik itu dari masyarakat yang menyampaikan petani atau nelayan yang berada di pinggiran sungai ini maupun sungai Lae Sauraya, maka nanti akan kami sampaikan untuk kelanjutan pencariannya.
Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan, SIK. MIK, ia juga mengucapkan turut berduka cita kepada seluruh keluarga korban yang ditinggalkan.
"Kami menyadari dan kami merasakan juga bahwa kehilangan sanak saudara, bahkan saya sendiri juga kehilangan anak terbaik saya yang pada malam hari itu membantu proses pembersihan material longsor. Sehingga dia juga ikut menjadi korban dan sampai sekarang juga bahkan sampai penutupan ini, anak saya tersebut belum bisa ditemukan," kata, Kapolres Subulussalam.
Dilanjutkannya, Pencarian secara official memang berakhir, namun apabila ada keluarga melaksanakan pencarian secara mandiri akan tetap kami lakukan dan kami dampingi.
"Jika nanti ada pihak keluarga korban yang ingin melakukan pencarian. Mungkin salah satunya saya kembali merepotkan teman-teman komunitas rafting arung jeram, serta pemuda Sikelang ini untuk membantu," bebernya.
Kapolres Subulussalam ini juga menghimbau kepada keluarga korban yang ingin melakukan pencarian agar menjaga, menghitung, mengkalkulasi risiko yang mungkin muncul.
Karena, masih kata Kapolres, seperti kita ketahui bersama, kondisi alam cuaca saat ini dengan curah hujan yang cukup tinggi dengan potensi petir yang cukup tinggi, kondisi arus sungai yang cukup deras ini berpotensi untuk menimbulkan bahaya-bahaya.
Dikesempatan itu, perwakilan dari Tim arung jeram Subulussalam, Ismail Anak Ampun juga turut mengucapkan terimakasihnya kepada pihak Polres dan Kodim Subulussalam yang dari awal pencarian pihaknya terus di libatkan.
"kami ucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres karena telah mempercayakan kami dan keikutsertaan kami dalam upaya membantu pencarian terhadap korban longsor," cetusnya.
Atas nama tim nya, dia juga menyampaikan permohonan maafnya, dalam 10 hari telah dilakukan pencarian. namun sampai hari ini belum ada juga hasil yang di dapatkan.
"Kami disini selaku tim rafting beserta seluruh masyarakat meminta maaf kepada seluruh jajaran dan seluruh keluarga korban, dalam pencarian di Hari ke 10 ini kita belum mendapatkan para korban," imbuhnya.
Tak tanggung, diq juga mengatakan, pihaknya akan siap membantu kapanpun kira-kira ada informasi tentang keberadaan korban di wilayah Sungai Lae Kombih untuk turun dan membantu. (Juliadi)