Lombok Timur, NTB - ( 9/12/2023) Jeritan guru honorer semakin hari semakin nyaring terdengar di telinga pejabat, namun pihak-pihak yang mempunyai kewenangan atas mereka pura-pura tutup mata dan telinga, seakan buta dan tuli atas nasib dan tangisan para guru honorer.
Hal ini semakin terlihat jelas dengan adanya pemotongan gaji para honorer yang mendapatkan SK bupati yang gajinya diambilkan dari dana BOS namun terjadi pemotongan setiap bulannya, bahkan yang paling kejam lagi para honorer yang menerima gaji dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekarang mendapatkan perubahan hitungan gaji perjamnya dan itu dibayarkan sekali dalam 6 bulan.
Contohnya saja salah seorang guru honorer mendapatkan 4 jam mengajar dalam 1 bulan, sudah terlihat jelas gaji yang akan mereka dapatkan sangat tidak manusiawi, terlebih lagi dengan adaisunya hilangnya dana untuk gaji para honorer tersebut.
Setelah di komfirmasi Awak media (8 /12/2023) di ruang kerjanya Kadis Dikbud Lombok Timur Izzuddin membenarkan bahwa adanya pemotongan gaji honor dengan alasan minimnya sisa anggran sehingga tidak bisa membayar gaji honor - honor yang lain.
Sementra di waktu yang berbeda Ketua KASTA NTB DPD LOTIM Risdiana, SH, MH mengecam keras perbuatan para pejabat yang tidak bisa memanusiakan manusia dan akan menyerukan aksi dengan ratusan bahkan ribuan massa.
"Kami rasa hal tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak masuk akal maka kami dari KASTA NTB DPD LOTIM mengecam keras atas perbuatan para pejabat yang tidak bisa memanusiakan manusia dan data - data kami sudah pengang dan kami akan lakukan aksi dengan ratusan bahkan ribuan massa," Tutup Risdiana SH., MH.
(ALH)