Aceh Timur - Sangat memalukan, apa yang dilakukan oknum guru di SdN 7 Idi Rayeuk berinisial (EK) diduga memangkas bantuan pemerintah yang diberikan kepada siswa miskin yakni bantuan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) program pemerintah tersebut dijadikan ladang oleh (EK) untuk meraup keuntungan, Senin (29/01/2024).
Bermodalkan kata-kata manis dan otiritas yang diberikan oleh kepala sekolah (EK) tidak segan-segan memangkas bantuan siswa miskin, dengan dalih uang pemotangan tersebut dipakai untuk pengurusan penarikan, bahkan (EK) tidak juga mengatakan jika dirinya memberikan uang bantuan yang dipangkasnya untuk oknum pegawai Bank Syari'ah Indonesia (BSI) Cabang Idi Rayeuk agar mempecepat pengurusan pencairan.
Adapun penerima bantuan program indonesia pintar (KIP) di SDN 7 Idi Rayeuk Berjumlah 85 Siswa, 60 diantaranya bantuan langsung dari kementrian terkait dan 25 siswa dari aspirasi anggota DPR RI dapil Aceh 2, Per siswa miskin seharusnya mendapatkan bantuan 450.000 namun di SDN 7 Idi Rayeuk siswa miskin hanya mendapatkan bantuan 400.000.
Ismunandar kepala SDN 7 Idi Rayeuk saat di konfirmasi mengatakan, jika dirinya tidak mengetahui adanya pemotongan bantuan tersebut, ia juga mengatakan jika dirinya selaku kepala sekolah berulang kali mengingatkan bawahannya supaya tidak memotong sepeserpun bantuan siswa, apalagi bantuan siswa dengan status miskin.
"Saya tidak tau jika ada pemotongan bantuan tersebut dan saya berulang kali mengingatkan agar tidak memotong bantuan apapun untuk siswa apalagi untuk siswa miskin," ujarnya.
Lanjut ismunandar mengatakan, dirinya akan memanggil oknum guru yang bersangkutan dan akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum guru tersebut." pungkas ismunandar
Saat dikonfirmasi orang tua siswa penerima bantuan yang meminta identitasnya untuk dirahasiakan, membenarnya jika dirinya menerima uang bantuan kartu indonesia pintar (KIP) yang diberikan untuk anaknya sebesar 400.000, ia juga mengatakan bantuan tersebut diserahkan oleh oknum guru SDN 7 Idi Rayeuk dan sudah di masukan dalam amplop dengan nominal 400.000.
"Saya menerima bantuan untuk anak saya dimana saat diberikan uang sudah di masukkan dalam amplop dengan nominal 400.000," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Timur untuk menanggapi dan memberikan sanksi terhadap oknum guru yang memangkas bantuan siswa secara sepihak demi marwah dan citra pendidikan di Aceh Timur." ujarnya penuh harap.
(Deklie JM)