Ketum PKN: Ekspedisi Mataram Bisa Jadi Role Model Nasional

Barsela24news.com

Mataram, NTB - Ketua Umum Pimpinan Nasional (Ketum Pimnas) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum menyapa seluruh Calon Legislatif (Caleg), tim sukses dan simpatisan di Kota Mataram, Jumat (12/01/2024).

Kedatangan Anas Urbaningrum di Kota Mataram selain untuk menyapa Caleg, Mas Anas sapaannya juga datang untuk melaunching program Pimcab Kota Mataram yang disebut 'Expedisi Mataram' dan Mandala Janapada.

"Expedisi Mataram ini merupakan program para Kader PKN dan Caleg PKN yang keluar masuk kampung untuk mendengarkan permasalahan yang terjadi di kampung tersebut," ucap Muhammad F Hafiz selaku Pimpinan Cabang (Pimcab) PKN Kota Mataram.

Sedangkan Mandala Janapada lanjut Hafiz, merupakan program yang mana PKN berkeinginan untuk mendorong pemerintah kota Mataram agar fokus pembangunan terpusat di kampung-kampung Kota Mataram.

"Kami berusaha keras di PKN ini melalui program Mandala Janapada agar satu kampung satu lingkungan bisa mendapatkan biaya pembangunan yang langsung dikelola oleh warga setiap tahunnya. Ini program yang kami perjuangkan," ucapnya.

Selain itu dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua konstituen, pendukung dan simpatisan PKN di Kota Mayatam bahwa kampanye kemarin belum bisa melayani kepentingan di seluruh Dapil.

"Ini semua karena keterbatasan kami dan yakinlah bahwa PKN untuk semua warga kota, tidak cuma untuk konstituen di satu dapil saja," ujarnya.

Sementara Ketum Pimnas PKN, Anas Urbaningrum memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Pimcab PKN Kota Mataram.

"Alhamdulillah kita bisa silaturrahim, ini buat kami adalah bagian kebahagiaan perjuangan politik yang sedang dirintis oleh PKN," kata Mas Anas.

Mas Anas juga merespons program gerakan Expedisi Mataram. Dia mengatakan Expedisi Mataram bisa menjadi model untuk bisa diterapkan didaerah lain.

"Terkait paparan Expedisi Mataram yang diberikan Bung Hafiz tadi, menandakan bahwa kesediaan politisi-politisi PKN untuk betul-betul mendengarkan mencermati mencatat dan kemudian memperjuangkan aspirasi rakyat di Kota Mataram ini," ucap Anas bangga.

Kemudian program Mandala Janapada merupakan komitmen dari kader dan politisi PKN untuk menjadi pejuang politik yang sangat mengerti detail persoalan masyarakat kota Mataram.

"Karena mengerti detail dari persoalan masyarakat maka para politisi PKN mengerti juga solusi yang mesti diambil agar anggaran daerah dari APBD punya manfaat langsung bagi perbaikan hidup rakyat di kota Mataram," ujarnya disambut antusias warga.

Dilanjutnya, Politisi PKN berpikir detail bukan berpikir global dan kata-kata besar, tetapi melihat kenyataan dilapangan masalah yang dihadapi rakyat.

"Dan dari masalah itu kemudian terpanggil untuk merumuskan serta mencari solusi dan jawaban untuk permasalahan yang dihadapi rakyat," katanya.

Oleh karena itu dirinya berharap para politisi PKN bisa memperjuangkan APBD dan anggaran di Kota Mataram.

"Kalau anggaran dari APBD kota Mataram dikelola dengan mandiri oleh lingkungan masing-masing sebetulnya tidak membutuhkan dana yang besar. Hanya perlu dana kurang dari 72,5 miliar kalau dibandingkan dengan APBD kota Mataram yang 1,7 triliun," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut tidak akan mengganggu APBD secara keseluruhan. Karena sistem akan memastikan APBD punya manfaat langsung untuk masyarakat di lingkungan tersebut.

"Kalau dikelola mandiri oleh lingkungan kita yakin betul dana itu akan tepat sasaran karena yang mengerti keadaan dan persoalan serta solusi di lingkungan itu ya masyarakat sendiri. Tinggal bagaimana pemerintah daerah dan DPRD memberikan bantuan," ucapnya.

"Kalau setiap tahun selama lima tahun itu betul-betul dialokasikan untuk lingkungan yakinlah wajah kota Mataram ini akan berubah jauh lebih baik," tambahnya.

Terakhir, Anas mengatakan politisi PKN mesti amanah dan tanggung jawab serta loyal terhadap tugasnya.

"Sekali lagi saya tegaskan kalau ada yang tidak setia pada garis perjuangan tidak amanah, tidak tanggung jawab dan suka nge-prank rakyat maka akan saya tebas itu," tegasnya. (*)