Kominfo Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Pemilu 2024

Barsela24news.com

Pringsewu, Lampung - Kementerian Komunikasi dan Informatika meningkatkan pelaksanaan kegiatan literasi digital menjelang Pemilihan Umum Serentak 2024. Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Slamet Santoso mengharapkan lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks.

“Melalui literasi digital diharapkan mahasiswa bisa memahami digital safety dan meningkat keterampilan digitalnya. Dengan begitu, mahasiswa bisa membuat konten-konten positif untuk menanggulangi hoaks, judi online, ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024 yang akan diselenggarakan 14 Februari 2024,” jelasnya dalam Seminar Nasional Literasi Digital Sektor Pendidikan: “Membangun Generasi Emas Cakap Digital” di Universitas Aisyah Pringsewu, Lampung, Senin (15/01/2024).

Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital telah menyiapkan empat materi literasi digital meliputi Keterampilan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital. Direktur Slamet Santoso berharap wawasan terkait literasi digital yang hari ini diterima para mahasiswa dapat disebarluaskan ke lingkungan keluarga maupun pertemanan.

“Sehingga semua bisa tahu bagaimana sebaiknya memanfaatkan ruang-ruang digital itu menjadi lebih baik dan lebih produktif,” ujarnya.

Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kementerian Kominfo menjelaskan lewat pelatihan literasi digital, masyarakat akan dapat lebih paham memanfaatkan teknologi dan ruang digital sesuai dengan perundangan yang berlaku.

“Ini merupakan momen yang tepat untuk mewujudkan ruang digital menjadi ruang yang lebih bersih, lebih baik dan bahkan lebih produktif,” ujarnya.

Direktur Slamet Santoso mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk kegiatan literasi digital di sektor pendidikan. Bahkan, menurutnya Kementerian Kominfo akan melanjutkan kegiatan dengan cakupan lebih luas.

“Mudah-mudahan di Kabupaten Pringsewu nanti bisa ditambah cakupannya, tidak hanya di Universitas Aisyiyah. Bisa dilaksanakan di kampus-kampus yang lain atau kelompok masyarakat umum, kami siap untuk melakukan fasilitasi dan kerjasama,” tuturnya.

Bekal Adaptasi Dunia Kerja

Rektor Universitas Aisyah Pringsewu, Wisnu Probo Wijayanto mengatakan literasi digital dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi digital. Menurutnya, literasi digital juga dibutuhkan bagi mahasiswa maupun pendidik di tingkat perguruan tinggi.

“Peningkatan literasi digital di perguruan tinggi melibatkan konsep dasar teknologi informasi, kemampuan menggunakan perangkat lunak, dan aplikasi terkait serta kecakapan dalam mencari mengevaluasi serta menggunakan informasi secara efektif dari sumber online,” tuturnya.

Rektor Wisnu menilai literasi digital bukan hanya mendukung kebutuhan akademik, lebih dari itu bisa membekali mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.

“Perguruan tinggi perlu mendorong integrasi dan memberikan pelatihan literasi digital kepada semua pihak terkait, dengan demikian literasi digital perguruan tinggi tidak hanya menjadi bekal untuk dunia akademis, tetapi juga sebagai persiapan mahasiswa menghadapi kebutuhan global daerah digital yang maju saat ini,” ujarnya.

Rektor Universitas Aisyah Pringsewu menyatakan generasi muda yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Aisyah Pringsewu harus mampu berkompetisi di dunia kerja.

”Dinamika generasi muda ilmiah perlu menjadi sorotan agar mereka mampu berperan aktif dalam memanfaatkan bonus demografi serta berperan aktif mengantar negara menuju keemasan 100 tahun pada tahun 2045 nantinya yaitu menjadi Indonesia Emas,” tuturnya.

Rektor Wisnu juga menyatakan kesiapan menjadi poros literasi digital di wilayah Kabupaten Pringsewu. Menurutnya literasi digital di sektor pendidikan mampu membantu proses pembelajaran, baik bagi tenaga pengajar maupun peserta didik. Literasi digital membuka peluang bagi guru dan dosen agar lebih produktif dalam menciptakan media ajar digital. Selain itu, literasi digital memberikan dampak positif bagi peserta didik.

“Literasi digital dapat mempermudah peserta didik untuk mencari data dan informasi dari berbagai media sebagai bahan pembelajaran. Perolehan akses informasi yang lebih luas dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih besar, menyeluruh, efisien dan akurat bagi semua kalangan sehingga dapat meminimalisir ketimpangan informasi,” katanya.

Sementara itu, Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah, menyatakan literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan kritis yang kreatif. "Masyarakat yang melek literasi digital tidak akan mudah tertipu dengan segala konten berbasis digital. Literasi Digital akan membuat generasi muda dapat berpartisipasi secara positif di era dunia digital seperti sekarang ini,” katanya. (**)