Pemuda asal Jawa Timur Tewas Bunuh Diri di Labuapi Lombok Barat

Barsela24news.com


Lombok Barat, NTB - Seorang pemuda asal Jawa Timur berinisial FA laki-laki (23) nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan mengikat lehernya menggunakan kabel di sebuah tempat ibadah (mushola).

Peristiwa bunuh diri yang terjadi pada hari Minggu kemarin sekitar pukul 12.00 Wita di Dusun Labuapi, Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi ini dibenarkan oleh Kapolsek Labuapi.

Kapolsek Labuapi Iptu Muhammad Baejuli menjelaskan kronologi kejadiannya, bahwa pada hari itu korban tiba-tiba mendatangi salah satu rumah warga di Dusun Labuapi kemudian menanyakan rumah seorang ustadz sambil menceritakan dirinya sudah tidak diperhatikan oleh keluarganya dan mau dibunuh sambil menunjukkan KTPnya bahwa kalau dia adalah orang Jawa.

Kemudian anak-anak yang sedang bermain disekitar lokasi tersebut mengantarkan korban ke rumah ustadz yang ia cari, sesampainya di rumah ustadz itu., korban ditemui oleh istri sang ustadz dan lalu berkata bahwa suaminya sedang keluar ada undangan. Setelah mendengar kata-kata istri sang ustadz, kemudian korban mengatakan ingin istirahat, jelas Baejuli, Senin (29/1).

Selain itu, korban sempat bercerita kalau dia ada masalah dan akan dibunuh oleh keluarganya sendiri. Lalu setelah bercerita korban pamitan dan pergi.

Dan kemudian ketika sang ustadz pulang., istrinya menceritakan kedatangan korban bahwa yang tidak ia kenal. Sehingga sang ustadz mencari korban tersebut dan kebetulan ada yang melihatnya bahwa korban itu menunju ke mushola, kemudian sang ustadz langsung menuju mushola sekalian untuk melaksanakan sholat. Setibanya di mushola, sang ustadz melihat korban sudah tergeletak di depan mimbar imam dengan terlilit kabel.

Lalu ustadz yang melihat kejadian itu memberitahukan Kades Labuapi bahwa di mushola ada orang meninggal, kemudian Kades Labuapi menghubungi kami pihak kepolisian, jelas Baejuli.

Selanjutnya Polsek Labuapi bersama Polres Lombok Barat melakukan olah TKP dan identifikasi. Setelah melakukan olah TKP sesuai hasil koordinasi awalnya mayat tersebut akan dibawa ke RS. Bhayangkara, namun karena ada mengalami gangguan pada tempat penyimpanan mayatnya sehingga dibawa ke RSU. Kota Mataram untuk kepentingan proses lebih lanjut.