Mataram,- Kapolda NTB, Irjen Pol Drs. Raden Umar Faroq SH, M.Hum., Pimpin Apel Pelepasan Anggota Serpas PAM TPS ke Polres jajaran Palau Sumbawa, apel tersebut digelar di Lapangan Bhara Daksa Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Senin,(12/2/2024).
Pelepasan anggota Serpas PAM TPS ke Polres jajaran Pulau Sumbawa tersebut berjumlah 780 personel, sedangkan dari total pengamanan se-NTB berjumlah 1.700 personil.
Kapolda NTB, Irjen Pol Drs. Raden Umar Faroq SH, M.Hum., dalam amanatnya menegaskan, bahwa dari seluruh tahapan Pemilu Pilpres Pileg 2024, kesiapan fisik, kesiapan mental, kesiapan sarana prasarana, yang dimiliki oleh Polri khususnya Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), diimplementasikan pada saat pemilihan Presiden atau Pilpres dalam pemilu 2024, tentunya tujuan akhirnya adalah bisa berjalan lancar, sukses, dan aman.
“Penyelenggaraan pemilu 2024 ini kepada seluruh anggota, ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam pengamanan TPS”.
Anggota Polri dalam pengamanan TPS untuk bisa memasuki area TPS, ini harus ada permintaan dari KPPS, meskipun dalam situasi adu argumentasi dan anggota Polri masih berada di luar area tempat pemungutan suara.
Kepolisian menunggu panggilan dari KPPS atau KPPS yang sudah diarahkan oleh KPU untuk situasi apapun, Polri bisa memasuki ruangan area TPS tempat pemungutan suara tersebut.
“Kenapa diatur seperti sedemikian rupa, ini untuk menjaga Polri, bahwa Polri netral dalam penyelenggaraan pemilu”.
“Tugas utama Polri adalah Pengamanan pemilu, apabila dalam proses penyelenggaraan Pemilu lancar, aman, damai, Polri hanya memantau pelaksanaan pemilu,” ujar Kapolda NTB.
Namun dibutuhkan suatu keamanan, perlu keterlibatan anggota Polri yang ada di TPS, apabila KPPS sudah memanggil anggota Polri untuk meminta bantuan, itu berarti situasi keamanan sudah tidak terjamin. Dalam pengamanan tersebut tidak boleh membawa senjata dalam bentuk apapun juga.
“Ini adalah tugas pokok Polri, pengamanan penyelenggaraan pemilihan umum Pilpres 2024 jadi ini yang perlu dipahami karena rekan-rekan selama berdinas di kepolisian ada yang belum pernah mengalami tugas di TPS khususnya yang baru lulus dibentuk menjadi tamtama”.
Untuk menjelang tanggal 14, yaitu tahap yang paling dinanti-nantikan oleh warga masyarakat di seluruh Indonesia termasuk juga para kontestan, juga penyelenggara maupun pengamat pemilu, tutup Pak Kapolda.