Mataram - Lembaga Survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) mengeluarkan rilis survei nasional yang dilakukan pada tanggal 26 Januari - 01 Februari 2024. Hasilnya cukup mengejutkan, di mana hanya 10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang untuk masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini.
Dari 10 Parpol ini, terdapat dua partai baru yang berpeluang masuk Parlemen, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dengan elektabilitas PSI sebesar 3,1 persen dan PKN 2,3 persen.
Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli menjelaskan, ada temuan menarik yaitu pergerakan PKN, partai baru yang secara diam-diam mulai merangkak naik dua kali lipat dibanding survei bulan November 2023 dan Desember 2023.
“November 2023, PKN masih berada pada angka 0,4 persen. Desember naik menjadi 0,8 persen, dan pada survei ini naik signifikan menjadi 2,3 persen,” ungkap kepada media, Jumat (09/02/2024).
Dikatakannya, PKN adalah satu-satunya partai baru pada Pemilu 2024 ini yang masih memiliki peluang untuk bisa lolos parlemen. Ada tiga alasan sehingga PKN bisa lolos ke Parlemen.
Pertama kata Hadi, yaitu selama ini meski tidak ramai di dalam pemberitaan media nasional maupun di media sosial, partai besutan Anas Urbaningrum itu fokus melakukan konsolidasi ke setiap daerah. Selain itu PKN juga tidak disibukkan dengan agenda mengampanyekan capres ataupun cawapres 2024 yang saat ini bertarung.
“Pergerakan PKN tidak terlihat, namun secara pasti fokus dalam melakukan konsolidasi partai ke daerah-daerah,” urainya.
Alasan kedua lanjut Hadi, tren elektabilitas PKN terus meningkat dengan signifikan dari tiga bulan terakhir.
Kemudian alasan ketiga kata Hadi, pengaruh dari Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum yang dinilai cukup bertangan dingin akan membawa PKN berbuat banyak pada Pemilu 2024 ini. Berdasarkan pengalaman Anas memimpin Partai Demokrat yang sempat menjadi pemenang Pemilu 2009, Hadi menduga PKN akan memberikan kejutan.
“Pengaruh dan pengalaman Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum PKN, saya kira PKN akan memberikan kejutan di bawah Anas,” urainya.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Rio Ramabaskara merespons positif hasil survei dari iCRC. Rio mengatakan bahwa awalnya dirinya mengetahui hasil survei itu dari sosial media.
"Kami menyadari bahwa ketika partai lain terlihat fokus dengan kontestasi Pilpres, kami justru fokus menggerakkan mesin partai untuk menungaskan PR terbesar yaitu lolos parliamentary threshold (PT).
Hal ini ditunjukkan dengan Kehadiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum yang terus membersamai Pengurus Daerah," kata pria yang juga Caleg DPR RI Dapil NTB 2/Pulau Lombok itu.
Dalam Satu bulan ini lanjut Rio, Ketua Umum baru saja tuntas mengunjungi beberapa daerah. Mulai dari Manggarai Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Kota Mataram, Bali, Bojonegoro, Semarang, Magelang, Blora, Purwokerto, Ende, hingga lanjut ke Tulungagung Jawa Timur.
"Ini semakin menguatkan kami bahwa akan ada peningkatan hasil perolehan suara yang luar biasa dalam Pemilu 14 Februari 2024," katanya lugas.
Atas hasil survei ini, Rio pun mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mempercayakan PKN sebagai salah satu jalan alternatif untuk benar-benar menjayakan Indonesia.
"Mari kita berjuang dan menang bersama rakyat," pesannya.
Sementara Sekretaris Pimda PKN NTB, Abdul Hakim pun mengaku hingga saat ini semua mesin partai di NTB masih bergerak. Terutama untuk semua Caleg, masih memaksimalkan waktu yang ada hingga batas masa kampanye yang diatur oleh PKPU.
"Besok sudah masuk masa tenang, jadi hari ini sampai nanti malam semua Caleg kita akan memaksimalkan waktu yang ada. Insya Allah kami yakin PKN bisa menempatkan wakilnya di semua daerah dan di Senayan," kata Bang Akim sapaannya.
Adapun dari hasil survei ICRC, peringkat pertama masih ditempati PDIP (21,1%), Gerindra (18,1%), Golkar (9,8%), Nasdem (8,6%), PKB (8%), PKS (7,1%), Demokrat (5%), PAN (4,8%), Perindo (4,3%) dan PPP (4,1%). Namun demikian, meski PPP dan Perindo berada diangka 4 persen, namun masih rawan terdegradasi, jika mesin partainya tidak bergerak secara maksimal pada hari H pemilihan, sebab angka 4 persen tersebut masih dalam margin of error. (*)