Orang Lain Sibuk Kampanye Caleg Atau Presiden, Said muhajir Malah Kampanyekan Budidaya Nilam

Barsela24news.com


Aceh Selatan - Nilam merupakan tanaman yang sudah mulai langka di propinsi Aceh, maupun di kabupaten Aceh Selatan karena banyak nya masyarakat sebagai petani yang sudah mulai enggan untuk menanam nilam lagi dikarenakan nilai jual nya yang selalu menurun dan tidak pernah stabil.

Seperti yang disampaikan Said Muhajir Alatas, yang merupakan salah seorang pemerhati tentang tanaman nilam kepada media Barsela24news.com, mengatakan Orang lain sibuk kampanye caleg, dan kampanye presiden, berbeda dengan dirinya yang mulai sibuk kampanyekan budidaya Nilam yang sudah dia geluti sejak tahun 80an Minggu 11/02/2024. 

Menurut Said sapaan akrap dirinya, dua minggu yang lalu dirinya bersama rombongan yang sangat peduli dengan tanaman Nilam ini berkeliling via jln buluh seuma, Kuala baru, Singkil, Rimo, Subulussalam, gelombang, Trumon, bakongan, kota fajar, Manggamat, paya dapur dan kembali lagi ke Abdya, dua hari sebelum nya telah kampanye di Meukek Aceh Selatan tentang betapa pentingnya masyarakat kita Aceh untuk kembali bisa membudidayakan tanaman nilam ini.

Adapun tujuan dirinya bersama teman teman untuk mengkampanyekan budidaya Nilam kembali, karena minyak Atsiri dari penyulingan Nilam Aceh merupakan mutu terbaik no 1 di dunia.

"Saya kawatir Nilam ini akan menjadi langka dan bisa punah karena petani sudah banyak beralih ke tanaman lain dan sudah tidak mau menanam nilam lagi," tuturnya. 

Lanjutnya, Padahal Prospek secara ekonomi minyak Atsiri Nilam ini cukup menjanjikan petani itu sendiri, harga dipastikan akan terus meningkat

"Harapannya kepada seluruh petani yang ada Di Aceh Selatan maupun Abdya, khususnya propinsi Aceh, mari sama sama kita kembali mencintai dan mulai menanam Nilam yang merupakan Aikon bagi Aceh, contohnya waktu zaman krisis Moneter tahun 99. dimasa orde baru dulu, justru orang Aceh khusus nya Aceh Selatan, tidak merasakan krisis karena pada saat itu harga minyak Nilam melambung tinggi mencapai 1,5 juta perkilo nya," tutupnya.( Tini)