Sulsel,- Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol M. Yassin Kosasih, S.I.K., M.Si., M.Tr.Opsla., menekankan agar personel harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini dalam menjalankan tugas.
“Perlunya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk (menangani) perang siber, dan penggunaan drone,” ujar Jenderal Bintang Dua tersebut.
Irjen M. Yassin melanjutkan, personel harus mampu melakukan deteksi dini, mengambil langkah antisipasi, memperkuat profesionalisme dan pelayanan terhadap masyarakat, memperkuat nilai nilai Polri yang Presisi, serta kemanunggalan dengan rakyat.
Adaptasi teknologi yang juga merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo itu disampaikannya dalam kunjungan kerja ke Polda Sulawesi Selatan, Senin, 4 Maret 2024.
Kemudian, penting menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Termasuk, mengawal dan mengamankan pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 yang masih berlangsung. “Masih ada sejumlah tahapan pemilu hingga Oktober 2024 nanti yang perlu terus dijaga.”
“Memperkuat profesionalisme, pelayanan terhadap masyarakat, dan sinergi antar kesatuan,” ungkapnya.
Irjen M. Yassin juga menjabarkan program prioritas Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si., terkait kalender Kamtibmas di mana akan digelar pengamanan Operasi Ketupat.
“Di sini wilayah perairan sangat luas, lakukan sosialisasi kepada pemilik jasa angkutan laut untuk penggunaan life jacket harus sesuai dan sama dengan jumlah kapasitas penumpang untuk mengantisipasi laka laut,” katanya.
Kakorpolairud Baharkam Polri juga menambahkan, perlu dislokasi penugasan kapal, helikopter, dan personel udara polri. Terkait alokasi heli harus disiasati dua polda satu heli bergantian dengan polda terdekat.
“Ditpolairud Polda Sulsel ada kapal BKO 1 unit dan heli 1 Unit. Saya titip kepada Dirpolairud Polda Sulsel untuk membina anggota kapal dan heli di wilayah Polda Sulsel,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Yassin juga menyampaikan amanat Kabaharkam Polri Komjen Pol Dr. Mohammad fadil imran, M.Si, diantaranya menangkap pelaku kejahatan adalah sebuah kebanggaan, tetapi mencegah kejahatan merupakan kemuliaan.
“Ada dua prinsip pendekatan untuk polisi mampu memetakan potensi gangguan dan melakukan pencegahan, yaitu: community policing dan tailor-made treatment. Sejatinya seluruh anggota polri adalah petugas pemolisian komunitas (community policing) agar proses penyelesaian masalah selesai dengan karakteristik masyarakat,” jelasnya.
Irjen Pol M. Yassin Kosasih, S.I.K., M.Si., M.Tr.Opsla., juga menegaskan beberapa Program Prioritas Kapolri. serta lakukan sosialisasi kepada pemilik jasa angkutan laut untuk penggunaan life jacket harus sesuai dan sama dengan jumlah kapasitas penumpang, untuk menghindari laka laut.
Irjen M. Yassin meminta, agar beberapa program unggulan yang sudah di launching oleh Kabaharkam Polri seperti Polisi RW, Sambang Nusa Presisi, Klinik dan Perpustakaan Terapung, serta bersih-bersih pantai terus dilaksanakan.
“Tingkatkan kegiatan Preemtif dan Preventif. Laksanakan penegakan hukum secara Profesional dan Rasional dalam mengambil kebijakan. Kerugian negara yang diselamatkan tidak menjadi patokan dalam keberhasilan pelaksanaan tugas. Apabila di suatu wilayah tindak pidananya rendah berarti kegiatan Preemtif dan Preventif sudah di laksanakan dengan baik,” tandasnya.
Hadir dalam kunjungan itu, Kabag Opsnal & TIK Korpolairud, Dirpolairud Polda Sulsel, pejabat utama Ditpolairud Polda Sulsel, dan Komandan Kapal Polisi BKO Polda Sulsel.
(Tim/HP)