Aceh Selatan - Erosi Krueng (Sungai) Kecamatan Samadua, Gampong Air Sialang Hilir kian parah terjadi dalam satu tahun terakhir dinilai sudah sangat memprihatinkan sehingga dikhawatirkan memicu bencana banjir bandang.
Sehingga sejumlah rumah warga yang berada di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) itu terancam banjir di musim hujan mendatang.
Mardi, salah seorang warga Air Sialang Hilir Kecamatan Samadua yang berdekatan dengan pinggiran aliran sungai (DAS) mengatakan, Selasa (16/04/2024). Erosi sungai di desanya itu mulai mengganas sejak beberapa bulan ini, dan kini sudah meluas hingga mendekati sejumlah rumah masyarakat yang berada di sepanjang sungai,
“Erosi sungai ini semakin hari semakin meluas. Kalau kita perkirakan hanya tinggal 6 meter lagi dengan rumah kami. Jadi, bila tidak segera diantisipasi, maka rumah kami yang berada dekat dengan sungai ini akan amblas," katanya.
Ia juga mengaku, proses antisipasi dampak erosi, dan bencana banjir yang meluap dari sungai Krueng (Sungai) Samadua sebelumnya telah beberapa melayangkan permohonan pengamanan untuk pembangunan batu gajah kepada Pemerintah Daerah sampai ditanggulangi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat dengan cara memasangkan batu gajah (batu besar),dan juga ke Dinas Pengairan Provinsi Aceh, tetapi belum seutuhnya bisa sampai saat ini.
Lanjutnya, Erosi ini, terjadi karena volume pembangunan batu gajah belum mencukupi, sehingga ketika hujan deras melanda air sungai meluap kepermukaan, dan naik ke rumah-rumah warga lantaran sebahagian dinding sungai belum memiliki batu penahan erosi.
Ditempat terpisah, LSM pukat Aceh Adi Irwan menanggapi keluhan masyarakat air Sialang hilir, samadua. mengatakan hal itu sudah pernah disampaikan oleh masyarakat kepadanya.
“Benar itu sangat mengkuatirkan mengigat aliran sungai itu sudah memakan bantaran sungai dan sewaktu-waktu bisa saja terjadi bencana bandang dan bisa menyapu rumah warga yang berada di pinggiran sungai itu," katanya.
Ia juga berharap, dan meminta kepada Satker Pengairan Aceh wilayah 3 untuk turun kelokasi untuk melakukan antisipasi bencana yang kita tidak tau kapan akan terjadi.
“Kita berharap keluhan masyarakat ini bisa direspon secepatnya oleh pihak Peerintah Daerah ataupun Pemerintah Aceh," sambungnya (MI)