LSM KOMPAK Minta Musrenbang RKPD Abdya 2025 Lebih Berkeadilan

Barsela24news.com


Aceh Barat Daya - Kegiatan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun 2025 dilaksanakan di Aula Dikila Bappeda. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh PJ Bupati Abdya dan dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda, SKPK, LSM, Ormas dan Utusan Bappeda Aceh. Kamis (04/04/2024).

Pada sesi tanya jawab, Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Masyarakat Pejuang Keadilan (KOMPAK) Saharuddin, meminta bahwa Musrenbang RKPD tahun 2025 harus bisa mewujudkan keadilan dalam Pembangunan Aceh Barat Daya.

"Dimana selama ini kalau kita lihat dari Realisasi Pembangunan dilapangan itu terkesan kurang nya berkeadilan. Seperti kegiatan untuk perkebunan di Surin dan Lama Tuha, pemerintah tiap tahun nya selalu menganggarkan Anggaran yang sangat besar nilainya," Kata Saharuddin.

Padahal, kata Saharuddin yang akrab sapaan Sahar, tidak seberapa masyarakat yang memiliki lahan disana, bahkan yang banyak lahan disana adalah para pengusaha, pejabat dan mantan pejabat.

"Berapa sih Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan, Sehingga kawasan perkebunan surin dan lama dijadikan perioritas tiap tahunnya. Tanya Sahar didalam forum Musrenbang RKPD," ujarnya.

Yang anehnya, katanya lagi, PAD Abdya terus berkurang dan tahun ini Abdya mengalami Depisit Anggaran sampai 70 Miliar. Bahkan satu bulan yang lalu Abdya juga mengalami peningkatan Inflasi akibat harga daging dan cabe yang mahal. Padahal kabupaten Aceh Barat Daya memiliki lahan tidur yang sangat luas namun tidak tergarap dan termanfaatkan karena kurangnya perhatian dari pemerintah Daerah.

"Ini harus bisa dijadikan perhatian dan pertimbangan serius pemerintah Daerah dalam menyusun Anggaran kedepannya. Maknanya Hasil Musrenbang Ditingkat desa harus diperioritaskan dan Musrenbang tingkat desa tidak terkesan sebagai formalitas saja," ungkapnya.

Selain itu, Sahar juga menanyakan tentang Pelabuhan Susoh yang Nomenklatur berubah menjadi Pelabuhan Susoh diteluk surin. Dimana Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Susoh diteluk surin ini sudah direncanakan dan diprogramkan dua dekade Pemerintahan. Mulai dari masanya Bupati Jufri Hasanuddin dan Bupati Akmal Ibrahim, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda pembangunan disana. Bahkan untuk perencanaannya sudah memakan APBK Miliaran Rupiah.

"Kapan mimpi tersebut bisa terwujud atau itu akan dijadikan mimpi seumur hidup. Kita menilai bahwa Perencanaan Pelabuhan Susoh diteluk surin yang dilakukan selama ini tidak matang dan terkesan pemborosan Anggaran," katanya.

Menurut Sahar, Kalau memang pelabuhan yang sudah terdaftar resmi di kementerian itu pelabuhan Susoh, kenapa tidak Pelabuhan Susoh saja dikembangkan.

"Ini yang terjadi adalah, Pelabuhan Susoh diteluk surin tidak pernah terwujud dan Pelabuhan Susoh di ujung serangga juga tidak ada pembangunan," tutupnya. (Red)