Petani Asal Gampong Sawang Ba'u Merasa Dianaktirikan Di Daerahnya Sendiri

Hartini



Aceh Selatan - Petani Blang Padang, Gampong Sawang Ba'u, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan merasa dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupatennya sendiri.


Hal itu disampaikan oleh salah seorang petani Samsudin AB, (55) kepada media Barsela24news.com, Rabu 24/04/2024. Ia mengaku jika selama ini pihaknya hanya mengandalkan cangkul dan tenaga manusia, dikarenakan tidak adanya mesin pengolah tanah.


Sehingga, kata Samsudin, membuat para petani kewalahan, seharusnya zaman sudah moderen seperti ini para petani sudah merasakan keringanan dalam mengolah tanah. Hal ini karena bantuan selama ini memang tidak pernah ada untuk petani setempat, sudah beberapa kali berganti pemimpin namun para petani tidak juga tampak perhatian dari pemda Aceh selatan.


"Dari itu kami sebagai masyarakat mengharapkan kepada pemerintah Daerah Aceh Selatan melalui Dinas Pertanian agar bisa membantuan kami satu Hantraktor, ini semua tak lain untuk mendorong peningkatan produktivitas hasil tani untuk kemakmuran masyarakat," pintanya.


Dikatakan lagi, Untuk itu, tahun 2024 ini pihaknya berharap kepada pemerintah agar lebih gesit dan memperhatikan kebutuhan para petan.


“Saat ini sudah mulai masa panen padi sawah, meski kondisi nya seperti ini, tapi kami berupaya mengelola sawah dengan pola jaman purba kala dulu,” ujarnya.


Menurut Samsudin, seharusnya keberadaan dinas pertanian baik yang ada di kecamatan maupun kabupaten tidak menganaktirikan kami petani yang ada di sawang ba,u ini.


"Lahan persawahan kami mencapai 8 hektar, dengan adanya lahan kami garap sangat mempengaruhi juga perekonomian daerah ini, paling tidak kami sudah punya lapangan pekerjaan dan tidak menjadi pengangguran," ungkapnya.


"Tak hanya bantu Hantraktor yang kami harapkan tapi para petani juga mendambakan adanya bantuan mesin perontok padi Sehingga kami tidak kalang kabut lagi mengatasi mencari mesin perontok disaat musim panen serentak di kecamatan sawang,” jelasnya.


Selain kebutuhan mesin pengolah tanah dan perontok, Samsudin mengaku pihaknya butuh sokongan dari penyuluh pertanian lapangan untuk pengelolaan lebih optimal. Dia menyebutkan selama ini para PPL dari dinas pertanian jarang sekali menyapa kami dan terkesan sangat lamban menanggapi keluhan yang disampaikan para petani.


“Harapan kami tidak banyak, bagaimana agar kedepan hasil panen padi melimpah dan maksimal berkat dukungan para PPL dan bantuan alat yang kami sebutkan tadi,” tutup samsudin.