LEBAK, BANTEN - Bertempat di ruang Aula Multatuli, komplek Kantor Bupati Lebak, Provinsi Banten, beberaoa waktu lalu, Pj. Bupati Lebak Iwan Setiawan melantik dan mengukuhkan susunan kepengurusan Forum Komunikasi Masyarakat Siaga Bencana (Forum KMSB) tingkat Kabupaten Lebak.
Organisasi tersebut merupakan himpunan dari Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (KMSB) yang tersebar di 61 desa.
Pada kesempatan pengukuhan kepengurusan FKMSB tersebut, Pj. Bupati Lebak menyampaikan arahan agar organisasi ini tidak berhenti pada seremonial saja.
“Namun perlu diikuti dengan tindak lanjut nyata berupa penyusunan program berbasis masyarakat untuk pengelolaan banjir dan longsor,” ujar Iwan Setiawan dalam keterangannya yang diterima redaksi, Jumat (26/4).
Menurutnya, tidak kalah penting adalah pengelolaan sampah yang saat ini juga telah dirasakan sebagai tantangan di tingkat Kabupaten Lebak dengan cakupan wilayah terbesar di Provinsi Banten.
KMSB dibentuk dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengelolaan risiko banjir terpadu berbasis masyarakat melalui program Flood Risk Management in Selected River Basin (FMSRB), suatu program yang salah satunya dikelola oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Kabupaten Lebak merupakan salah satu dari 4 lokasi pilot pengelolaan risiko banjir terpadu tingkat kabupaten/kota, selain Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Ambon.