Srikandi Aceh Selatan Angkat Bicara Terkait Meningkatnya Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dibawah Umur

Hartini



Aceh Selatan - Rema Mishul Azwa, SE. Ak Ketua Fraksi Partai PNA yang juga anggota komisi II di DPRK Aceh Selatan, mengutuk keras terhadap meningkatnya kasus kekerasan Seksual terhadap Anak dibawah umur.


Hal itu di sampaikan Rema Mishul Azwa, SE. Ak melalui pesan WhatsApp, kepada media Barsela24news.com, jum'at (31/05/2024). Menurut Rema dirinya sangat prihatin dan mengecam keras terhadap kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.


"Saya berharap pelakunya harus ditindak tegas dan harus tuntas tidak boleh dilakukan perdamaian karena ini merupakan kriminal berat," ungkapnya.


Ia juga berharap kepada Pemerintah Daerah khususnya Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (BP3AKB) harus jeli melihat apa permasalahan dan kenapa bisa meningkat kasus tersebut. 


"Tidak boleh hanya beralasan tidak adanya anggaran, itu sama saja dengan omongan Asal Bunyi (Asbun). Seharusnya sebagai pejabat kalimat itu tidak boleh di ucapkan," Pungkas rema. 


Lanjutnya, BP3A KB yang merupakan Leading Sector nya perlindungan Anak , diharapkan bisa membuat program yang jelas pada saat pengajuan Anggaran.


"Saya pikir kalau memang programnya jelas sesuai kebutuhan tidak mungkin tidak di tampung, karena program perlindungan anak ini merupakan program Nasional," katanya.


Rema melihat mudahnya terjadi kekerasan seksual terhadap Anak ini penyebabnya bukan saja karena bahaya hp, akan tetapi juga Karana faktor sosial ekonomi. 


"Makanya harus sering dilakukan sosialisasi dan edukasi perlindungan anak dan perempuan, harapannya agar para orang tua dan masyakat memiliki rasa peduli yg tinggi terhadap anak, karena banyak kita liat kasus ini banyak terjadi dikalangan tingkat ekonomi yg menengah kebawah," ungkapnya.


Lebih lanjut Ia menuturkan, Akibat kesibukan orang tua dalam hal pekerjaan sehingga kurangnya kontrol terhadap anak itu juga menjadi faktornya, dirinya sangat menyayangkan pernyataan kadisnya BP3A KB yang dengan mudahnya mengatakan tidak ada Anggaran seperti yang di beritakan di media Barsela kemarin.


"Karena kalau memang itu menjadi program prioritas didinas tersebut kami sebagai Anggota DPRK Aceh Selatan sagat mendukung penuh program tersebut. Mestinya memag menjadi program prioritas , apalagi kasusnya sagat meningkat kak diaceh selatan," tutupnya.