ACEH SELATAN - Sejak beberapa minggu yang lalu, terjadi beberapa kali pemadaman listrik di area Tapaktuan, Samadua dan Sawang, hal tersebut tentunya menimbulkan polemik dikalangan masyarakat.
Suryani, 45 tahun, merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT), salahsatu warga Kecamatan Samadua, kepada wartawan Kamis 9 Mei 2024, mengatakan dalam beberapa minggu ini sering terjadinya pemadaman listrik dari pihak PLN.
Seperti tadi malam, jadwal pemadaman listrik yang diumumkan pihak PLN sekira pukul 12.00 hingga pukul 02.00 WIB, namun nyatanya listrik baru menyala sekira pukul 03.30 WIB," ungkapnya.
Menurut nya hal tersebut perlu dimintai keterangan kepada pihak PLN atas kinerja mereka selama ini. "Hal ini tentu merugikan masyarakat, baik itu terhalangnya mata pencarian maupun rusaknya alat elektronik rumah tangga warga setempat," bebernya.
Kata dia, terdapat beberapa kali mati lampu tanpa pemberitahuan kepada masyarakat, kita bisa memaklumi terhadap kendala di lapangan, "namun hal tersebut tidak masuk akal jika terjadi secara berketerusan," tegasnya.
Sementara itu, Manager PLN ULP Tapaktuan, Deny Fluoriandi Kurniawan saat dikonfirmasi media Barsela24news.com, Senin 14 Mei 2024, mengatakan penyebab sering terjadinya pemadaman listrik di wilayah Tapaktuan, Samadua dan Sawang itu dikarenakan kondisi alam, baik itu pohon jatuh ke jaringan listrik ataupun hewan yang terkena jaringan listrik.
"sebelum lebaran, kami sudah melakukan penebangan pohon di wilayah Gunung Lhok Krit, Kecamatan Sawang, dengan berkoordinasi kepada pihak Kecamatan Sawang dan dibantu oleh masyarakat setempat," ungkapnya.
Menurutnya, pemicu terjadinya pemadaman listrik selama ini diakibatkan jatuhnya ranting pohon dan hewan pada kabel listrik yang mengakibatkan listrik padam.
"Saya bisa memastikan tidak ada unsur kesengajaan terkait pemadaman listrik oleh pihak PLN, hanya saja hal-hal yang tidak terduga itu kerap terjadi di lapangan," ucap Rian.
Sambungnya, Seperti longsor yang terjadi tadi malam di Desa Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan yang mengakibatkan terseretnya tiang listrik sehingga terjadinya pemadaman listrik pada desa tersebut.
"Alhamdulillah sudah siap diperbaiki pada siang tadi dan kini listrik sudah kembali menyala di wilayah tersebut," ucapnya.
Menanggapi isu dikalangan masyarakat terkait keuntungan pihak PLN saat pemadaman listrik itu tidak benar.
"Secara penjualan kami rugi jika listrik padam, karena jika padam maka konsumsi listrik oleh masyarakat berkurang, jadi kami dituntut untuk tidak melakukan pemadaman listrik," tegasnya.
Selain itu, dia berharap kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar jaringan listrik seperti menanam pohon dll. Dia juga berharap jika ada pohon yang dekat jaringan listrik untuk dapat diberikan ijin ditebang ataupun dirabas sesuai jarak aman ± 3 meter agar tidak memicu terjadinya gangguan kelistrikan.
"Kita berharap kepada masyarakat agar bisa bekerja sama, mengingat listrik ini untuk kepentingan masyarakat luas, sehingga dengan jarak aman jaringan listrik dari benda lain bisa meminimalisir terjadinya gangguan," harapnya.
"Kami memohon maaf terkait gangguan listrik yang terjadi, dan kami selalu siap melakukan yang terbaik untuk keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan listrik," pungkas Manager PLN ULP Tapaktuan, Deny Fluoriandi Kurniawan.