Aceh Barat Daya – Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) peringati Haul ke-19 tahun atas kepulangan para syuhada yang telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Kegiatan ini dilakukan di Sago Jirat Panyang Gampong Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Minggu, (09/06/2024).
Peringatan Haul ke-19 ini sudah dilakukan sejak kemarin, kegiatan ini berupa doa bersama, santunan anak yatim dan ziarah ke makam para syuhada. Selain itu, ada juga dilakukan beberapa kegiatan lainnya dan pada malam penutupan akan digelar dengan pengajian bersama.
Ketua Panitia, mewakili Panglima Wilayah 013/Blangpidie, Teungku Mustiari atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Mus Seudong, dirinya mengatakan, kegiatan peringatan Haul ke-19 ini sudah berlangsung selama dua hari, sudah ramai masyarakat yang hadir sejak kemarin dari berbagai desa dan Kecamatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Hari ini kami telah melakukan doa bersama, santunan anak yatim, pengajian dan berziarah ke kuburan para pejuang Aceh dulu yang sudah duluan meninggalkan dunia ini,” ujar Teungku Mustiari (Mus Seudong) yang juga anggota DPRK Terpilih Periode 2024-2029 dari Partai Aceh.
Selanjutnya Mus Seudong mengatakan, dengan adanya kegiatan ini kita bisa bersatu dalam wadah Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 013/Blangpidie ataupun Partai Aceh (PA) DPW Abdya, kami mewujudkan cita-cita Gerakan Aceh Merdeka melalui Partai Aceh (PA) harapan kami kedepan bagaimana untuk mengistimewakan anak-anak syuhada ini agar lebih baik sekarang. Semoga Allah SWT memenuhi permintaan kami semua dan semua bangsa Aceh bisa ikut berpartisipasi.
“Alhamdulillah sangat ramai masyarakat Kecamatan Kuala Batee yang ikut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini dari berbagai desa di wilayah Kabupaten Abdya yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu juga turut dihadiri oleh Ketua DPW Partai Aceh (PA) Abdya yang juga Panglima KPA Wilayah 013/Blangpidie Teungku H. Abdurrahman Ubit, Sekretaris DPW Partai Aceh (PA) Abdya Teungku Amnasir, Wakil Panglima KPA Wilayah 013/Blangpidie Teungku Hakiman, Panglima Muda (Pangda) Daerah 1, 2 dan 3 KPA Wilayah 013/Blangpidie Teungku Muharyadi M. Jamil, Teungku Tarzani dan Teungku Rafi serta beberapa para Panglima Sago KPA dalam Wilayah 013/Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya, Kami sangat berterima kasih kepada Keuchik, Ketua Pemuda, Tokoh-tokoh masyarakat dan ibu-ibu yang telah mendukung kegiatan ini,” ujar Teungku Mustiari atau Mus Seudong yang juga Imum Teuntra Wilayah/013 Blangpidie.
Lebih lanjut, ziarah kubur dan menyantuni anak yatim penting bagi kita anggota KPA, unsur masyarakat dan Eks GAM, karena itu sejarah perjuangan bangsa Aceh yang tidak bisa kita lupakan. Mengheningkan cipta dalam hati kita bahwa mereka itu adalah orang-orang yang telah berjuang dengan keikhlasan, tulus hatinya karena Allah.
“Maka mereka itu kita anggap sebagai seorang pahlawan yang sangat kami hormati dan ulama juga telah menyatakan bahwa mereka itu syahid dalam medan perang,” pungkasnya.
Sementara Panglima Muda (Pangda) Daerah 1 KPA Wilayah/013 Blangpidie Teungku Muharyadi M. Jamil atau yang akrab disapa Muang mengatakan kami mengapresiasi kegiatan Haul Syuhada yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan di Sago Jirat Panyang, semoga dengan agenda ini dapat mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama anggota KPA dalam Wilayah/013 Blangpidie, Abdya.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi diantara sesama anggota KPA dalam Wilayah/013 Blangpidie pada umumnya dan juga khususnya Sago Jirat Panyang,"ujarnya
Sementara Panglima Sago Jirat Panyang Teungku Faisal juga turut mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota KPA dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini.
"Kami turut menghaturkan terimakasih kepada seluruh anggota KPA Sago Jirat Panyang serta para anggota KPA dalam Wilayah/013 Blangpidie yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini,"lanjutnya.
Haul ini adalah bentuk kepedulian terhadap para syuhada yang telah meninggal dunia dalam konflik Aceh dulu dan merupakan agenda penting bagi seluruh para KPA dan eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM). (Redaksi)