Warga Desa Rumbuk Menolak Wilayahnya Dijadikan Pusat Penjemuran Kulit Sapi

Barsela24news.com


Lombok Timur, NTB - Warga Desa Rumbuk kecamatan Sakra menolak Wilayahnyan di jadikan lokasi penjemuran dan pengolahan kulit sapi yang dilakukan oleh salah satu pengusaha pengolahan kulit sapi.

Penolakan tersebut di wujudkan dengan melakukan perotes dan hearing di kantor desa Rumbuk, Rabu (26/6/2024)

Menurut salah satu warga dampak dari penjemuran dan pengolahan kulit sapi yg di lakukan tersebut berdampak terhadap kesehatan warga Desa Rumbuk karena limbah dan aromanya yang tidak sedap yang sangat mengganggu warga setempat.


" Dari segi manfaat warga masyarakat tidak menadapatkan manfaat apapun dari penjemuran kulit sapi tersebut kecuali bau yg sangat menjijikan dan menyengat" ungkap salah satu warga kampung sehat

" Dan ini kali keduanya kami melakukan protes terhadap kegiatan tersebut dan kami sangat berharap kepada pemerintah desa maupun kecamatan untuk mengentikan kegiatan tersebut" sambungnya
Info yang di dapatkan awak media Dampak dari pengolahan kulit sapi tersebut bukan hanya berdapak bagi masyarakat rumbuk saja akan tetapi tiga desa di sekitar desa rumbuk juga terkena dampak dari bau yang tidak sedap yang bersumber dari kulit sapi yang sudah membusuk

Adapun sumber dari kulit sapi yang di jemur tersebut bukan saja dari wilayah sekitar akan tetapi dari luar daerah seperti kalimantan, sulawesi dan jawa

Pada hearing tersebut di hadiri oleh sekertaris kecamatan sakra, beberapa kepala wilayah Desa Rumbuk dan beberapa tokoh masyarakat bersama warga kampung sehat

Turut hadir juga pada hearing tersebut kasitrantib camat sakra, Kasi Pol PP camat sakra dan bhabinsa Desa Rumbuk.

Sekcam sakra responsif atas protes yang dilakukan warga masyarakat rumbuk atas keluahan tersebut dan sekcam sakra akan langsung mendatangi lokasi pengusaha pengolahan kulit sapi tersebut dan akan meminta kegiatan itu untuk di hentikan baik sementara maupun secara permanen.

"Kami warga masyarakat Desa Rumbuk akan tetap memantau dan monitoring jika kegiatan itu masih di lakukan" ungkap salah satu tokoh masyarakat Desa Rumbuk

" Dan kami akan melakukan tindakan anarkis apabila kegitan tersebut tetap di biarkan" tutupnya.

(Bagoes)