Abdya - Rusli, S.Pd Selaku Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (KoBar-GB) Aceh Barat Daya (Abdya) merasa kasihan dan prihatin, karena, di jaman modern seperti ini masih ada siswa yang belajar di luar kelas, yaitu di Mushola. Kondisi tersebut, diketahui pantauan Kami pada Senin (22/7/2024).
"Pemandangan ini tentu saja sangat memprihatinkan, belajar di Mushola dengan kondisi seadanya meninggalkan kesan menyedihkan bagi para siswa. Situasi ini dialami oleh siswa kelas II SMP Babul Istiqamah Abdya. Dimana pihak sekolah sudah mengusulkan program pembangunan ditahun 2023, namun sampai saat ini belum ada kepastian dari pihak Disdikbud sedangkan sebagian kegaiatan sudah dikerjakan oleh pihak Kontraktor," Kata Rusli, yang akrab disapa Iliek Panto dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/07/2024).
Menurutnya, kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk kegiatan pembelajaran sangat di butuhkan, kecukupan ruang kelas untuk mengajar salah satu kebutuhan yang paling tak bisa ditunda demi menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM ) seperti yang di butuhkan oleh SMP Babul Istiqamah, dan bukan sekolah Itu Saja kemungkinan masih ada sekolah yang lain kekurangan Ruangan kelas.
"SMP Babul Istiqamah yang terletak di Jalan Letkol H. BB. Djalal, Padang Hilir Susoh tahun ini kekurangan ruang kelas untuk kebutuhan belajar siswa/siswi yang sekarang berjumlah 120 siswa dengan ruang kelas yang ada 2 kelas masih membutuhkan 4 ruang kelas lagi," ujarnya.
Rusli mengharapkan, pembangunan sarana prasana ruang kelas baru bisa diwujudkan diberbagai sekolah yang peminatnya tinggi dan juga didukung oleh Pemerintah Aceh Barat Daya sehingga kedepannya akan berjalan mulus.
"Sungguh disadari bahwa pendidikan itu merupakan garda terdepan, jika kita semua memimpikan adanya perubahan dan kemajuan Masa depan bangsa sangat bergantung kepada masalah pendidikan. Kalau pendidikannya bagus, maka masa depan bangsa dan negara juga akan bagus. Untuk itu, pemerintah harus lebih serius dalam mengurus pendidikan Melalui Disdikbud, ada harapan ditangan anak-anak yang saat ini sedang menempuh pendidikan," pungkasnya.
"Saya kira, di tangan mereka, kabupaten Aceh Barat daya ini akan maju luar biasa. Kenapa? Karena kata kunci dari sebuah kemajuan, tonggaknya ada di sektor pendidikan, dan kami Harapkan Kepada Pihak Anggota Dewan Yang Terpilih baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi agar serius memperhatikan Nasib pendidikan depannya," tutupnya.