BANGKA – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Bangka, Rosman Djohan Institut bersama Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Bangka menggelar Pelatihan Kompetensi Ustadz dan Ustadzah se-Kabupaten Bangka. Kegiatan ini berlangsung pada 12 hingga 13 Agustus 2024 di Graha Maras, Kabupaten Bangka, dan dihadiri oleh ustadz dan ustadzah dari seluruh wilayah kabupaten. Selasa (13/8/2024).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan peran para ustadz dan ustadzah dalam pembinaan umat serta memperkuat kualitas pengajaran agama, khususnya kepada anak-anak usia dini.
Acara ini juga menampilkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, termasuk Erzaldi Rosman Djohan, mantan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dan Bacalon Gubernur Babel 2024.
Erzaldi, yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan dan agama, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan keagamaan di Bangka.
"Pelatihan ini tidak hanya untuk meng-upgrade diri para ustadz dan ustadzah, tetapi juga untuk memastikan ilmu yang didapatkan dapat diterapkan secara maksimal kepada para santri dan murid di tempat mereka mengajar," ujar Erzaldi kepada awak media usai kegiatan.
Selain Erzaldi, pelatihan ini juga menghadirkan narasumber berpengalaman lainnya, seperti Ali Muzakir, Ustadz Asep Hermawan, dan Ustadz Irfan Susilo dari Maqdis, Bandung, Jawa Barat.
Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan mendalam bagi para peserta mengenai berbagai aspek pendidikan keagamaan.
Erzaldi menekankan pentingnya penguasaan ilmu agama yang kuat bagi para pendidik, terutama dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini.
Menurutnya, ustadz dan ustadzah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda melalui pengajaran agama yang berkualitas.
"Dengan semakin berkembangnya teknologi, tantangan dalam mendidik generasi muda semakin kompleks. Oleh karena itu, ustadz dan ustadzah perlu terus meningkatkan kualitas diri agar dapat memberikan pendidikan yang relevan dan bermutu," jelasnya.
Lebih lanjut, Erzaldi juga menekankan bahwa peningkatan kompetensi para ustadz dan ustadzah ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas pengajaran, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
"Kita berharap, dengan bekal ilmu yang mereka dapatkan dari pelatihan ini, para ustadz dan ustadzah dapat menyalurkannya dengan baik kepada para murid dan santri sesuai dengan kaedah ajaran Islam," tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Ustadzah Nurhayati, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.
Menurutnya, pelatihan semacam ini sangat penting untuk memberikan bekal tambahan kepada para pendidik agama di Bangka. "Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.
Materi yang disampaikan sangat relevan dan aplikatif, sehingga kami bisa langsung menerapkannya di sekolah atau madrasah tempat kami mengajar," ujarnya.
Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Kepulauan Bangka Belitung dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan.
Rosman Djohan Institut dan BKPRMI berkomitmen untuk terus mendukung program-program peningkatan kompetensi bagi ustadz dan ustadzah sebagai bagian dari kontribusi mereka terhadap pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan keagamaan.
Di akhir kegiatan, Erzaldi kembali menekankan harapannya agar para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.
"Kami berharap ilmu yang didapatkan di sini dapat diaplikasikan secara optimal di tempat masing-masing, sehingga mutu pendidikan keagamaan di Bangka semakin meningkat dan berdampak positif bagi perkembangan karakter generasi muda," pungkasnya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para ustadz dan ustadzah di Kabupaten Bangka dapat semakin profesional dan kompeten dalam menjalankan tugasnya, sehingga mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keislaman. (KBO Babel)