Tu Sop Cawagub, Mendorong Ulama ke Sumur Tua?

Barsela24news.com

Yulizar Kasma. (Foto : dok, pribadi)

Oleh : Yulizar Kasma, Pemerhati sosial

Barsela24news.com- Keberadaan Ayah SOP atau Tu Sop sebagai penyeimbang politik Aceh memang menarik untuk di kaji. Beliau bukan hanya seorang ulama tapi juga organisatoris.

Selain itu beliau seorang yang sangat moderat dalam melihat persoalan sosial dan penyakit - penyakit yang menimpa masyarakat. Perlindungan anak dan pendidikan menjadi hal yang menjadi perhatian beliau.

Tapi, harapannya beliau jeli untuk melihat persoalan politik Aceh dan Nasional, termasuk persoalan pelibatan ulama dalam posisi politik.

Tidak banyak ulama yang berada di posisi pengambil kebijakan sekalian sudah di pemerintahan. Katakan secara Nasional Kiyai Ma'aruf Amin mantan ketua MUI dan Rais Am NU. Bagaimana posisi beliau sebagai wapres hanya pelengkap derita saja.

Di Aceh setidaknya dalam beberapa tahun ini ada 2 tokoh agama yang berada di sisi politisi, antaranya Waled Husaini wakilnya Mawardi Ali di Aceh besar dan Tgk Sarkawi wakilnya Ahmadi di bener meriah.

Tgk. Sarkawi lebih beruntung karna Ahmadi terseret kasus Rasywah yang membuat dia menjadi tahanan Korupsi. Dampaknya Tgk. Sarkawi bisa menjadi pengambil kebijakan sebagai Bupati.

Waled Husaini, beliau sampai akhir masa jabatan beliau dikesampingkan.. Bahkan beliau menyampaikan secara terbuka bahwa beliau seperti tidak dianggap ada

Dampaknya segala fikiran dan gagasan beliau tidak bisa diwujudkan dalam kebijakan di Aceh besar karna Bupati berjalan sendiri dan mengatur pemerintahan oleh dirinya dan orang yang terkoneksi dengan dirinya.

Tu SOP seandainya diberikan kemanangan sebagai wakil Gubernur, bisa - bisa seperti Waled Husaini dan Ma'ruf amin. Dan itu tidak baik untuk jenjang karir politik beliau.

Lebih akan leluasa jika Tu SOP tampil sebagai Calon Bupati di Bireun, kemudian jika Allah berkehendak beliau bisa tampil sebagai Gubernur di periode selanjut.

Menjadi pelengkap Om Bus yang diisukan sering khianat, menang jadi arang bagi Tu Sop kalah jadi abu.

Menang, karir politik tu SOP tidak berkembang lagi, sulit Wagub terpilih lagi menjadi gubernur diperiode selanjut. Karna uang ada di Gubernur dan celaan dinikmati termasuk oleh Wagub.

Jika Kalah, Tu Sop akan sulit tampil di pentas politik selanjutnya baik untuk tingkat Provinsi maupun Kabupaten.

Alhasil beliau akan ditinggalkan publik, Value beliaupun akan tereduksi secara alami.

Jadi, Bek ikut Tulak Ulama lam Mon Tuha. (Jangan Ikut Tolak Ulama Kedalam Sumur Tua).(**)