7 CATATAN KUNING SALMAN

Barsela24news.com

Foto : Yulizar Kasma

Abdya - Berbagai analisis bisa dituangkan terkait sosok Salman dan crew beliau, sebenarnya banyak catatan yang bisa jadi rujukan publik. Namun saya rangkum dalam 7 catatan saja. Dikutip dari akun Facebook Yulizar Kasma Pantoe yang di unggah, Rabu (04/09/2024).

1. Salman dibawah Akmal; Salman disisi kepintaran khususnya dibidang politik, hukum, relasi, koneksi, advokasi dan desiminasi fikiran jelas dibawah Akmal, Salman juga bukan seorang Media Darling. Sehingga posisi Salman selalu dibayangi Akmal. Jika Akmal yang pintar saja gagal di tahun 2017 - 2022, bagaimana publik bisa percaya Salman?

2. Salman tidak memiliki koneksi kuat ke Pusat. APBK Abdya dalam kondisi sekarat, beban biaya rutin dan operasional sangat tinggi. Mengandalkan APBK jelas tidak akan memberikan warna dalam pembangunan Abdya. Satu - satunya cara ya kemampuan menggait APBN dan APBA. Hemat saya, Salman lemah dibidang ini.

3. Salman juga tidak memiliki catatan kontribusi untuk Publik Abdya yang layak dijual. Beliau memang punya lembaga pendidikan, tapi lembaga itu juga diduga mengandung Dana pemerintah melalui hibah dengan angka yang besar. Dan ini terjadi saat Akmal masing memegang tampuk kekuasaan.
 
4. Salman tidak memiliki kecakapan dalam memimpin. Disisi lain, selama bertugas di sekda  kab, Salman  tidak terlihat adanya gerakan progresif untuk membuat Abdya lebih baik. Bahkan penempatan SDM berdasarkan basic ilmu saja tidak terjadi. Ambil contoh, Seorang tenaga Kesehatan masyarakat tapi ditempatkan di kantor  Kecamatan.

5. Salman mewarisi kegagalan Akmal Ibrahim; Akmal meninggalkan citra buruk di masyarakat saat meninggalkan tugas di periode kedua, kegagalan pelabuhan Surin, Pabrik Kelapa Sawit, Kampanye pinang  Betara dan ayam KUP sudah jadi cerita usang yang ikut ditanggung oleh Salman. Lebih parah, matinya kampus AKN sedikit tidak punya peran Akmal Ibrahim 

6. Salman berasal dari elit yang dibentuk oleh Akmal di periode pertama dan Keduanya. mempertahankan hegemoni elit ini sama dengan merusak demokrasi, karna demokrasi itu seyogyanya memperluas ruang sirkulasi elit, agar tiap orang yang punya kesempatan yang sama mengaplikasikan fikirannya untuk Abdya.

7. Salman bisa jadi simbol Hagemoni monopoli  ekonomi satu keluarga di Abdya, beliau tentu akan mengikuti jejak Akmal yang membangun ekonomi tertutup, Abdya akan sulit berkembang dengan ekonomi tertutup, seperti tidak memberikan izin jejaring ritel nasional semacam Indomaret dan Alfamart. Alasannya ingin menguatkan UMKM  dan pengusaha lokal Abdya. Nyatanya jejaring usaha ritel di monopoli keluarga dan jejaring mereka.

"Demikian 7 catatan kuning Salman agar masyarakat jeli, bahwa politik ini bukan hanya asal dukung, tapi tau mau dibawa kearah mana Aceh Barat Daya ini," tulis Yulizar di Facebook.

Sumber FB Yulizar Kasma di Pantoe