Hadiri UPP Terbang Layang, Haji Uma Dapat Apresiasi Kadiporapar Aceh Utara

Barsela24news.com


Aceh Utara - Kehadiran Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman, SE, alias Haji Uma dalam Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) Cabor terbang layang PON XXI Aceh-Sumut di Venue Bandara Malikussaleh pada Senin, 16 September 2024, mendapat Apresiasi dari Pemkab Aceh Utara.

Pemkab Aceh Utara melalui Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Parawisata (Disporapar) Aceh Utara, M. Nasir, S. Sos,. M. Sos, (16/9), mengucapkan apresiasi yang luar biasa kepada H. Sudirman dan para tamu yang sudah meluangkan waktu untuk menyaksikan langsung kegiatan salah satu kegiatan PON ke XXI Aceh Sumut yang berlangsung di Bandara Malikussaleh, Kab. Aceh Utara,

"Kehadiran Anggota DPD Asal Aceh Haji Sudirman (Haji Uma-Red) menambah jumlah deretan Pejabat Nasional ke Bandara Malikussaleh, yang digunakan sebagai Venue perlombaan dibidang Kedirgantaraan, nyakni jenis eurosport para motor dan terbang Layang,m" ujarnya.

Mengingat Bandara Malikussaleh merupakan salah satu bandara dengan tingkat kesibukan penerbangan yang tidak begitu padat, ditambah dengan kondisi dan lokasi yang sangat strategis juga didukung dengan iklim yang lumayan baik sehingga sangat layak digunakan sebagai tempat perlombaan dibidang kedirgantaraan.

"Bandara Malikussaleh Layak digunakan diberbagai event kedirgantaraan, Baik Event nasional maupun Internasional" ucap Nasir.

Tambah Nasir lagi, Bandara Malikussaleh mendapat respon baik dari banyak kalangan dan para pejabat yang berkujung, baik dari Daerah maupun pusat.

" Alhamdulillah, dari Pengurus FASI Pusat, KONI Pusat, dan beberapa Petinggi TNI AU yang terlibat dalam kegiatan PON juga mendapat tanggapan baik untuk Bandara Malikussaleh sebagai Venue eorosport, tinggal kita tunggu respon dari petinggi di Daerah" Tegasnya,

Kadispirapar Aceh Utara itu juga berharap, baik pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat terus menggunakan Bandara Malikussaleh sebagai venue dalam berbagai vent olahraga kedepannya,

" Kami menyambut baik jika dipercayakan lagi banda Malikussaleh sebagai venue Kegiatan Olahraga (khususnya kedirgantaraan) pasca PON ke XXI Aceh- Sumut berlangsung" pungkas Nasir.

Kehadiran Haji Uma ke Venue Bandara Malikussaleh bukan hanya mengikuti UPP saja, namun juga bersedia mengalungkan medali untuk para juara pada mata lomba duration flight dual seater putra.

Dalam kesempatan itu, Haji Uma turut didampingi langsung oleh Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi untuk mengalungkan medali kepada juara, Dimana pada mata lomba ini atlet DKI Jakarta atas nama Wahyu merebut medali emas, medali perak untuk Abdul (Papua), dan perunggu untuk Hikari (Aceh).

Dalam kesempatan yang sama, Haji Uma kepada wartawan juga menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan PON cabor terbang layang di Bandara Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara, serta menyampaikan selamat dan sukses kepada para atlet yang telah menoreh prestasi dalam ajang PON kali ini.

Pada UPP tersebut, turut juga diserahkan medali kepada para pemenang pada tiga mata lomba. Yang merupakan hasil final pertandingan sehari sebelumnya. Selain duration flight dual seater putra, dua mata lomba lainnya adalah precision landing dual seater putra, dan duration flight dual seater putri. 

Untuk mata lomba precision landing dual seater putra, pengalungan medali dilakukan oleh Aspotdirga TNI AU Marsma TNI Fajar Adryanto, MSi.Han. Di sini medali emas direbut Panji asal Papua Tengah yang mencatat total perolehan nilai 1977,29.

Posisi kedua pada mata lomba ini diraih Saeful dari Jawa Timur dengan poin 1967,30 sehingga berhak untuk medali perak, dan perunggu jatuh kepada Danang (DIY) dengan perolehan nilai 1936,89.

Selanjutnya untuk mata lomba duration flight dual seater putri, pengalungan medali dilakukan oleh Technical Delegate cabor terbang layang Kolonel Prasetyo Herminto, SIP, MAP, didampingi oleh Ketua Panitia Pelaksana Letkol Lek Farid Nazmi, ST, MMSc.

Pada mata lomba tersebut, atlet DKI Jakarta bernama Monica menoreh prestasi penuh dengan meraih nilai 2000 dan diganjar dengan medali emas. Medali perak untuk Lina (Papua) dengan nilai 1750, dan Ina asal Jawa Barat membawa pulang perunggu setelah sukses mengoleksi nilai 1725. 


Laporan: Alman Falki