Blang Pidie - Terkait dengan debat kandidat Calon Gubernur Aceh 2024-2029 yang diselenggarakan oleh Komisi Independent Pemelihan (KIP) Aceh, pegiat Kesehatan minta KIP Aceh untuk mengarahkan komitmen Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terkait perlindungan anak khususnya imunisasi rutin lengkap.
Hal ini disampaikan oleh pegiat kesehatan Yulizar kasma, yang juga akademisi Kesehatan dari Universitas Teuku Umar. Jum'at (25/10/2024).
Menurut Yulizar kasma, cakupan imunisasi anak Aceh dari tahun ke tahun berkisar 35 – 40 %, tidak melangkahi 50 %. Capain ini sebanding dengan capaian di provinsi di Papua, Papua pengunungan dan beberapa Provinsi lain di kepulauan Papua. Disisi lain penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) terus menjadi ancaman bagi anak – anak Aceh.
”Tahun 2022 Aceh dikejutkan dengan wabah polio, 7 anak – anak Aceh terpapar polio dengan 3 orang bergejala Lumpuh Layuh, belum lagi tren penyakit campak yang menimpa anak – anak Aceh terus terjadi," Ungkap Yulizar
Yulizar menambahkan, Para calon Gubernur dan wakil Gubernur Aceh jangan hanya disodorkan persoalan Kesehatan yang bersifat pelayanan pengobatan (Kuratif) tapi juga pelayanan pencegahan (Preventif) menjadi yang sangat penting untuk difikirkan.
”Perlu komitmen dari calon pemimpin Aceh, agar anak – anak bisa dicegah sakit berat jika terpapar polio, campak, rubella, pertusis, tetanus, Difteri, Pneumonia, diare, juga pencegahan terhadap kangker leher rahim pada remaja putri Aceh," ujarnya.
Lanjutnya, Pembangunan manusia bukan hanya di sektor ekonomi tapi juga kesehatan, terutama dalam hal ini kesehatan anak sebagai persiapan menuju indonesia emas 2045 kelak. Anak – anak Aceh harus terlindungi dengan imunisasi, kuat dan terdidik.
“Konsisten dan komitmen calon pemimpin Aceh sangat penting, tentu kita tidak mau anak – anak Aceh dilahirkan dalam kondisi tuli, katarak, lemah jantung dan susah bicara karna rubela,” Tutup Yulizar.
Laporan : Redaksi