Jakarta - Tokoh Nasional Tanah Papua Hendrik Yance Udam (HYU) diusulkan Relawan Prabowo-Gibran sebagai Staf Khusus Presiden Prabowo Subianto di Bidang Resolusi Konflik dan Perdamaian Papua. Rekomendasi dukungan ini disampaikan Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG).
Hal ini disampaikan Koordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) Syafrudin Budiman SIP melalui keterangan persnya, Minggu (13/10/2024) di Jakarta.
Kata pria yang disapa Gus Din ini, usulannya sangat logis agar ada Staf Khusus yang membantu Presiden Terpilih Prabowo Subianto di bidang Resolusi Konflik dan Perdamaian Papua. Sebab katanya, sampai saat ini konflik di tanah Papua terus bergolak, maka perlu asistensi yang paham persoalan masyarakat Papua.
"Kami dari gabungan Relawan Prabowo Gibran yanga tergabung di ARPG mengusulkan.nama Hendrik Yance Udam (HYU) sebagai Staf Khusus Presiden Prabowo Subianto. Bung HYU bisa membantu persoalan toleransi, percepatan pembangunan, resolusi konflik dan perdamaian Papua," ujar Ketua Umum Relawan Barisan Pembaharuan 08 (BP 08) ini
Menurutnya, profil HYU sudah dikenal di tingkat nasional dan wilayah Papua. Katanya, Ketua Umum DPN Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin Indonesia) ini, sudah banyak mengabdi untuk bangsa Indonesia dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan mencintai NKRI di tanah Papua.
"Wajah Bung HYU sudah tidak asing lagi dengan isu-isu tanah Papua, baik soal sosial politik, hukum, pertahanan dan keamanan. Melalui Gercin Indonesia HYU berjuang menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menanamkan rasa cinta NKRI," jelas Gus Din.
Terakhir kata aktifis dan tokoh pergerakan ini, menjelaskan sosok HYU bisa membantu Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menangani konflik-konflik di Papua. Dimana HYU bisa dijadikan mediator dan negosiator ketika ada persoalan di tanah Papua yang runyam.
"Sudah tepat figur Bung HYU memilki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni menangani persoalan konflik di Papua. Dirinya bisa menjadi juru damai bagi masyarakat Papua, untuk itu kami tawarkan nama HYU kepada Pak Prabowo," pungkas Gus Din.
Laporan : Redaksi