Banda Aceh - Safaruddin Puteh (49) warga Gampong Meunasah Dayah Krueng Kecamatan Mutiara Timur, Pidie selama ini menjadi Guide di Malaysia untuk perjalanan negara Asean menghembuskan nafas terakhir di Thailand.
Safaruddin meninggal pada tanggal 10 Oktober 2024 saat sedang mendampingi tamu perjalanannya di Bangkok, tepatnya di Kudi Hostel, Distrik Bang Rak.
Berdasarkan Surat Keterangan Kematian dari KBRI Bangkok bertanggal 14 Oktober 2024, diketahui penyebab kematian yaitu serangan jantung (Myocardial Infraction).
Pemulangan jenazah Safaruddin sempat terkendala karena biaya pemulangan ke Aceh mencapai 62 juta.
Selain biaya yang membengkak, pemulangan juga terkendala dengan ketiadaan keluarga di Bangkok untuk proses pemulangan, hingga kakak Almarhum meminta bantuan H. Sudirman Haji Uma.
Permohonan bantuan fasilitasi pemulangan juga disampaikan oleh Kepala Desa (Keuchik) Gampong Meunasah Dayah Krueng melalui surat bertanggal 12 Oktober 2024 yang dikirim kepada Haji Uma.
Menindaklanjuti itu, oleh Haji Uma kemudian meminta bantuan pihak Kemenlu RI untuk menghubungi KBRI di Bangkok dalam membantu proses pemulangan ke Aceh.
Proses pemulangan mulai terarah setelah pihak KBRI Bangkok mendatangi pihak berwenang yang menangani jenazah Safaruddin. Tidak sampai disitu, kendala biaya menjadi masalah utama bagi keluarga karena Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Aceh tidak memiliki anggaran untuk pemulangan jenazah.
Kakak Almarhum, Erlinawati harus berjuang bersama keluarga almarhum untuk mengumpulkan dana pemulangan, hingga jenazah dapat dipulangkan ke Aceh melalui bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar pada Rabu pagi 16 Oktober 2024.
Untuk meringankan beban keluarga Haji Uma ikut membantu membayar biaya Tax Cargo dan menyewakan ambulance pengantaran ke rumah duka di Mutiara Timur Pidie.
"Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Haji Uma dan tim yang telah membantu kami hingga kami dapat melihat dan mengkebumikan jenazah keluarga kami" ungkap Erlinawati, kakak Almarhum setelah menerima jenazah Almarhum di bandara SIM.
Selain itu, Haji Uma juga menyampaikan duka citanya atas musibah yang menimpa keluarga almarhum dan memohon maaf atas keterlambatan dalam proses pemulangan karena baru kali ini Haji Uma membantu pemulangan jenazah dari Thailand.
"Alhamdulillah segala urusan telah Allah mudahkan, saya secara pribadi ikut berduka atas musibah yang menimpa, kita doakan sekoga Allah menempatkan Almarhum disisinya, Amin", tutup Haji Uma.
Laporan : Alman Falki