MATARAM, NTB – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) dan Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi NTB akan menggelar event Ite Begawe Fest pada Desember mendatang.
Event Ite Begawe Fest dengan tagline Kilau Sejuta Karya tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI), Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), dan pemanfaatan Produk Dalam Negeri (PDN) tahun 2024.
Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Ir. Reni Yanita, M.S.i. mengatakan, Gernas BBI, BBWI, dan PDN yang diimplementasikan melalui even Ite Begawe Fest bukan hanya tentang pameran dan promosi produk lokal. Tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha dan kreativitas para pelaku industri kecil dan menengah di daerah.
“Kami berharap melalui Ite Begawe Fest, produk-produk lokal dapat lebih dikenal dan diterima luas oleh masyarakat,” tandasnya.
Karena itu, kolaborasi antar instansi dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Ditambahkan, semua IKM ini akan dinilai dari berbagai aspek untuk bisa lulus kurasi oleh Kementarian Perindustrian. Persyaratan tersebut salah satunya omzet yang diperoleh IKM selama tahun 2024.
“Dari berbagai persyaratan tersebut, nantinya akan diperoleh 30 besar dan akan dikerucutkan menjadi 5 besar IKM BBI. Kurasi tersebut akan dilakukan saat kegiatan Ite Begawe Fest yang akan digelar di Provinsi NTB Desember mendatang,” Sambung Ir. Reni Yanita, M.S.i
Sementara itu, hingga saat ini rangkaian kegiatan Ite Begawe Fest sudah banyak digelar oleh Dinas Perindustrian NTB. Salah satunya melibatkan 70 IKM pada gelaran MotoGP mandalika 2024.
“Event tersebut menjadi ajang promosi sekaligus memasarkan produk yang dihasilkan agar IKM tersebut terus berkembang,” ungkapnya
Selain itu, rangkaian Ite Begawe Fest digelar Karya Kreatif NTB dan Lombok Sumbawa Tenun Festival (LSTF) di Atrium Lombok Epicentrum Mall. Rangkaian agenda seperti art week festival, showcasing fashion dan kriya, fashion show talkshow, jalan sehat dan senam bersama, bazar kuliner legend, lomba mewarnai dan lomba photo UMKM, literasi digital experience, dan amazing race.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj Nuryanti, SE.M.E mengatakan, sasaran Gernas BBI 2024 yakni 30 juta UMKM onboarding hingga tahun 2024. Karena itu diperlukan rata-rata sekitar 600 ribu UMKM per bulan. Selain itu, transaksinya minilam Rp 50 miliar setiap daerah.
Untuk BBWI menargetkan 1,25 sampai 1,5 miliar perjalanan selama tahun 2024. Dengan potensi pendapatan pariwisata, khususnya wisatawan nusantara sekitar Rp 3.000,78 triliun pada tahun 2024.
Sementara untuk PDN, yakni belanja PDN oleh kementerian/lembaga/perusahaan daerah/badan usaha milik negara (BUMN) minimal 95 persen dari anggaran belanja barang dan jasa pada APBN dan APBD.
Untuk program pendampingan terhitung sejak September sampai Desember 2024, meliputi businer accumen. Yakni mengukur kapasitas pemilik usaha guna menentukan jenis peningkatan kompetensi dan pendampingan yang tepat.
Peningkatan kapasitas, meliputi kapasitas diri yakni bagaimana meningkatkan kemampuan diri untuk memahami dan mengevaluasi situasi bisnis secara keseluruhan. Termasuk faktor ekonomi, pasar, kompetitor, dan resiko.
Selanjutnya peningkatan kapasitas usaha, berupa sertifikasi, restrukturisasi, desain kemasan, SOP usaha, penerapan digitalisasi, membangun tim dan omset, dan lainnya.
Pendampingan juga dilakukan secara day to day untuk memastikan target yang sudah dibuat dapat tercapai dengan baik. Seperti pelaksanaan SOP usaha, pemasaran digital, pencatatan keuangan, dan improvisasi usaha.
Yang terakhir adalah perluasan pasar, meliputi onboarding market place, iklan sosial media, kerja sama influenzer, live streaming marketing, penawaran B2B, dan kolaborasi antar pelaku usaha.
Hj.Nuryanti menambahkan, konsep Gernas BB/BBWI dan PDN meliputi peluncuran, pelatihan dan pendampingan UMKM/pelaku wisata; fasilitasi sertifikasi dan perizinan; temu bisnis; seminar; pameran secara luring; sesi belanja oleh para pimpinan K/L, pejabat pemerintah pusat/daerah hingga apresiasi.
Untuk mendukung BBI, BBWI dan PDN Dinas Perindustrian NTB bersama stakehodler terkait bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas IKM dan meningkatkan potensi pendapatan pariwisata NTB, serta meningkatkan transaksi produk daerah.
Laporan : Bagoes LH