Aceh Timur - Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu misi strategis pasangan nomor urut satu, H Sulaiman (Tole) dan Abdul Hamid (Apong) jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur.
Dengan luas 6.040,60 km2 (terluas nomor 2 di Aceh), Aceh Timur selama ini terus berjuang dengan masalah infrastruktur.
Terutama di kecamatan-kecamatan dengan wilayah terluas seperti Serbajadi (2.165,66 km2), Simpang Jernih (844,63 km2), Birem Bayeun (253,68 km2), Julok (234,36 km2) dan Pante Bidari (233,25 km2).
Selain itu, ada 14 kecamatan di pesisir pantai yang berada di jalur lalu lintas utama atau Lintas Timur Sumatera atau Jalan Banda Aceh - Medan, sehingga secara posisi memiliki alasan kuat untuk dilakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur.
Para petani misalnya, sering mengeluhkan akses transportasi terutama untuk mengangkut hasil panen.
Tak jarang, mereka harus merelakan hasil buminya dihargai dengan amat murah, demi memangkas biaya pengangkutan.
Karena sangat krusial, Tole dan Apong berjanji akan memperkuat infrastruktur yang berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, agar distribusi hasil bumi dapat dipasarkan lebih cepat dan lebih luas.
“Nyan syit ka buet tanyoe selama nyoe, lage ta peugot jalan dan jembatan. (Itu memang sudah menjadi pekerjaan kami selama ini, seperti membangun jalan dan jembatan).
Sehingga pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program kerja unggulan kami, Insya Allah jika dipercayakan mengemban amanah masyarakat dan Allah SWT mengizinkan saya bersama Pak Wakil (Abdul Hamid),” kata Tole.
H Sulaiman Tole memang dibesarkan oleh dunia jasa konstruksi.
Pria yang berdomisili di Kota Idi ini telah mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk membangun tanah kelahirannya, jauh sebelum maju di Pilkada 2024.
Dia telah begitu banyak berkontribusi dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Aceh Timur lewat bahteranya, PT Sepakat Jaya Nusantara.
Laporan : Redaksi